Cegah Krisis Air, Mahasiswa di Garut Bangun Sumur Bor untuk Warga

Garut - Sekelompok mahasiswa di Garut, Jawa Barat membangun sumur bor. Hal itu guna mengantisipasi kekeringan akibat kemarau.

Mahasiswa tersebut berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yasa Anggana. Mereka mendirikan sumur bor untuk warga di Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Garut.

Salah seorang mahasiswa Zafar Siddiq mengatakan, sumur itu mereka dirikan untuk mengantisipasi kesulitan air bersih yang kerap melanda desa tersebut setiap musim kemarau tiba.

"Memang sumurnya cuman satu, tapi nantinya ada ratusan warga dari empat dusun yang akan memakai air dari sumur ini," ungkap Zafar kepada detikcom di Kampus STIE Yasa Anggana, Jalan Otista, Tarogong Kidul, Garut, Senin (28/8) sore.

Sumur bor ini didirikan di tengah-tengah pemukiman warga desa. Sumur itu mulai dikerjakan pada tanggal 16 Agustus 2017, 20 orang mahasiswa turun langsung bergotong royong dengan warga setempat dalam proses membangun sumur.

"Di sana masih proses pengerjaan. Insya allah akan selesai awal bulan September ini," katanya.

Di Desa Simpang ini sendiri, kekeringan kerap kali terjadi ketika datangnya musim kemarau. Parahnya, masyarakat di sini hanya mengandalkan sumur pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Saat musim kemarau tiba, ada ratusan warga dari empat dusun di Desa Simpang ini yang membutuhkan air bersih.

Mahasiswa saat mengerjakan pembangunan sumur bor. (Dok. STIE) Foto: istimewa

Nantinya, setelah sumur tersebut rampung dikerjakan, mahasiswa dan masyarakat setempat akan menyalurkan air ke setiap masjid dan fasilitas MCK di Desa tersebut.

"Intinya kami membangun sumur bor untuk kebutuhan warga di desa. Baik kebutuhan sehari-hari maupun untuk mengairi persawahan," pungkasnya. (avi/avi)