Semangat Si Jalak Perbaiki Jembatan 'Maut' di Cirebon

Semangat Si Jalak Perbaiki Jembatan 'Maut' di Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 28 Agu 2017 15:22 WIB
Semangat Si Jalak Perbaiki Jembatan Maut di Cirebon
Kadminah (35) setiap harinya mengecek jembatan sepanjang 20 meter ini. (Foto: Sudirman Wamad)
Kabupaten Cirebon - Jembatan di Sungai Soka yang menghubungkan dua wilayah, yakni Desa Cempaka dan Kejuden di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memprihatinkan dan berbahaya bagi keselamatan jiwa. Material besi dan kayu di jembatan berusia belasan tahun itu berkarat dan lapuk. Sudah ada korban terluka gara-gara terjatuh saat tak sengaja menginjak kayu rapuh.

Melihat fisik jembatan 'maut' tersebut, seorang warga setempat inisiatif turun tangan memperbaiki. Kadminah (35), namanya. Aksi pria yang biasa disapa dengan sebutan Jalak ini membetot perhatian warganet. Kisah inspiratif soal sosok Jalak dibagikan warganet via media sosial (medsos).

Saat detikcom ke lokasi, Senin (28/8/2017) siang, Kadminah tengah mondar-mandir di jembatan yang memiliki panjang sekitar 20 meter. Palu dan paku menjadi senjata andalannya. Bersama gerobak kesayangannya, ia bersemangat mengontrol jembatan guna memastikan aman dilewati warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal minggu kemarin sudah saya perbaiki. Ya maklum kayunya sudah keropos, jadi harus sering dikontrol," kata bapak satu anak ini yang kesehariannya berjualan material bangunan.
Semangat Si Jalak Perbaiki Jembatan 'Maut' di CirebonMaterial besi dan kayu di jembatan berusia belasan tahun di Kabupaten Cirebon ini berkarat dan lapuk. (Foto: Sudirman Wamad)
Akses jembatan kecil ini lebarnya cukup untuk satu orang. Untuk pengendara motor yang melintas harus berhati-hati. Jembatan yang kini di tiap sisinya berpagar kayu dan jaring merupakan jalan satu-satunya atau jalur utama warga. Kadang warga harus antre menunggu giliran menyeberang.

Bahan-bahan yang Jalak gunakan untuk memperbaiki jembatan hasil donasi warga sekitar. Ia menjelaskan pekan lalu menerima bantuan berupa sejumlah papan dari salah seorang warga.

"Saya tidak memaksa warga untuk memberi. Ada yang memberi syukur, tidak pun apa-apa. Saya hanya berniat membantu, kadang saya juga ajak teman untuk ikut membantu saya," ujar Jalak.

Pria gundul dan berjenggot itu mengaku sudah lima tahunan memperbaiki jembatan. Selama itu, menurut dia, pemerintah desa dan daerah sama sekali tak memberikan bantuan.

Padahal, sambung Jalak, kondisi jembatan sudah tak layak. Pernah ada korban yang patah tulang akibat jatuh dari jembatan 'maut' ini.

"Pernah kejadian (warga terjatuh), karena menginjak kayu yang keropos. Tulang kakinya patah. Ada juga ibu-ibu yang jalannya merangkak, karena ketakutan," tutur Jalak.
Semangat Si Jalak Perbaiki Jembatan 'Maut' di CirebonAksi inspiratif pria yang biasa disapa dengan sebutan Jalak ini membetot perhatian warganet. (Foto: Sudirman Wamad)
Ia berharap pemerintah memerhatikan jembatan nonpermanen ini. Sebab kekuatan jembatan hanya di tiang-tiang penyangga. Sedangkan besi yang digunakan sebagai penghubung bangunan banyak yang patah. Jalak hanya dapat mengganti kayu keropos itu dengan batang bambu besar atau papan yang tak terlalu tebal.

Salah satu warga Desa Cempaka, Sakran (40), selalu khawatir jika melintasi jembatan ini. Dia juga mengapresiasi keikhlasan Jalak memperbaiki jembatan sehingga banyak membantu warga sekitar.

"Saya berharap pemerintah memberikan bantuan, agar jembatan itu permanen. Biar warga tak takut kalau lewat sini. Kan jembatan ini satu-satunya penghubung," ucap Sakran. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads