Cegah Radikalisme, Kapolda Jabar Ajak Pengelola Kampus Cetak 'Maung'

Cegah Radikalisme, Kapolda Jabar Ajak Pengelola Kampus Cetak 'Maung'

Baban Gandapurnama - detikNews
Selasa, 22 Agu 2017 13:16 WIB
Kapolda Jabar di depan rektor se-Jabar/Foto: Baban Gandapurnama
Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan meminta seluruh pihak menguatkan barisan menangkal radikalisme. Maka itu, Anton mengajak para pengelola kampus di Jabar untuk mencetak generasi 'Maung'.

Istilah maung dalam bahasa Sunda memiliki arti harimau. Namun bukan arti tersebut yang dimaksud jenderal bintang dua ini.

"Saya ajak kalangan kampus untuk menciptakan generasi 'maung' atau manusia unggul," ucap Anton saat menggelar tatap muka dengan Rektor, Ketua, Direktur dan Dekan PTN/PTS se-Jabar di Graha Bhayangkara, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Jabar, Selasa (22/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam paparan di panggung acara, mantan Kadivhumas Mabes Polri ini menyatakan aktivitas kampus rawan disusupi paham bertentangan dengan ideologi Pancasila. Perlu antisipasi agar penerus bangsa yang studi di bangku kuliah tidak terbawa arus.

"Gerakan radikal beredar di kampus. Mari luruskan adik-adik kita ini," ujar Anton.

Lebih lanjut Anton mengingatkan pihak pengelola kampus untuk menekankan peserta didiknya mencintai Pancasila. Ia berulang kali menegaskan perlu peran kalangan kampus di Jabar guna mempersempit ruang gerak penebar paham radikal.

"Manusia unggul itu manusia agamis dan nasionalis," ucap Anton.

Rektor Unpas Eddy Jusuf punya jurus menangkal radikalisme di area kampusnya. "Kami punya pengalaman untuk mengantisipasi deradikalisme di kampus, para mahasiswa baru ada pembekalan ESQ yang bekerja sama dengan Ary Ginanjar. Lalu pada saat akan wisuda, mahasiswa juga dibekali ESQ," tutur Eddy usai acara.

Selain itu, ia menambahkan Unpas menerapkan program nyantri, nyunda, nyakola. "Nyantrinya sama dengan spritual quotient, nyundanya yaitu emotional quotient, dan nyakola sama dengan intellegence quotient. Semua itu klop untuk menangkal deradikalisme," kata Eddy.
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads