Kegiatan bertajuk 'Tasyakur Kemerdekaan' memeringati HUT Ke-72 Republik Indonesia (RI) dibesut Journalist Community kerja bareng Polrestabes Bandung. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan acara tersebut sebagai bentuk menghormati jasa-jasa pahlawan serta pejuang yang mempertahankan kemerdekaan NKRI.
"Kita harus bersyukur dan mengingat perjuangan pahlawan serta orang tua kita zaman dulu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Acara seperti ini sebagai bentuk penghargaan kita atas perjuangan para pahlawan," kata Hendro saat sambutan 'Tasyakur Kemerdekaan' di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Jumat (18/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendro mencontohkan perkembangan media sosial (medsos) jika dibiarkan liar dapat memicu dampak negatif. Dia mengajak personel dan masyarakat Kota Bandung santun dalam aktivitas medsos.
"Perkembangan medsos ini bisa mengancam keutuhan bangsa. Maka itu, kita harus membentengi diri agar terhindar dari medsos yang tak bijak, sehingga keutuhan NKRI bisa terjaga," ujar Hendro.
Acara ini diisi tausiah Ustaz Evie Effendi. Pendakwah berciri khas memakai kupluk dan berpakaian ala anak muda tersebut hadir menyejukan kalbu ratusan polisi dan masyarakat umum yang datang ke lokasi kegiatan.
Candaan khas Evie menyampaikan dakwah agama mengundang gelak tawa hadirin. "Jangan lupa bahagia," ujar pria tersebut melalui pengeras suara.
Evie berkisah soal tugas polisi yang kerap dipandang miring masyarakat. Cibiran sepihak mengalir dialamatkan kepada korps Bahayangkara ini.
"Tugas polisi itu berat dan melelahkan, harus menkondusifkan. Tapi banyak yang ngomongin. Di sini pakai baju polisi, sakapeung (terkadang) hatinya hello kitty," ucap Evie yang disambut senyum dan tawa personel Polrestabes Bandung.
Evie juga menyinggung soal kemerdekaan Indonesia. Dia menjelaskan, rakyat Indonesia berhasil melawan penjajah berkat jalan Maha Pencipta.
"Kemerdekaan ini dari siapa? Ini pemberian Allah. Berkat rahmat Allah, enggak logis bambu melawan tank baja. Tapi atas Allah, bisa. Kalimat tauhid, 'Allahu Akbar' yang bikin luluh lantah mereka (penjajah)," tutur Evie.
Di penghujung acara, Evie mengajak hadirin memanjatkan doa bersama untuk negeri tercinta Indonesia. Ia juga mengingatkan soal peran tiada akhir dari sosok ibu. Air mata polisi dan warga yang datang ke kegiatan ini tak terbendung sewaktu diajak menerawang berkenaan figur seorang ibu.
"Orang yang merdeka ialah orang yang bisa memerdekakan ibunya," ucap Evie. (ern/ern)