Acara yang dimulai sejak Kamis (17/8/2017) pagi tadi itu dimulai dengan kegiatan susur sungai, dilanjut dengan prosesi budaya sunda berbalut doa untuk kebaikan Indonesia di usianya yang ke 72 tahun.
![]() |
Yudi Setiawan, Kabid Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kota Sukabumi menyebut upacara HUT RI sengaja digelar di aliran Sungai Cimandiri yang berlokasi di tempat wisata pemandian air panas, Keluruhan Cikundul, Kecamatan Lembursitu untuk mengajak seluruh komunitas untuk kerja bersama dan peduli terhadap lingkungan.
"Sesuai dengan tema HUT RI ke-72, kita ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat diawali oleh aksi komunitas untuk kerja bersama menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri yang saat ini sudah mulai kritis," kata Yudi kepada detikcom di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Yudi, kondisi Sungai Cimandiri dikatakan kritis karena berbagai hal, mulai dari debit air yang kerontang hingga banyaknya sampah yang menumpuk tersangkut bebatuan.
"DAS nya sudah kritis sudah habis, ketika hujan besar airnya meluap sangat tinggi. Kita mengajak semua lapisan untuk sama-sama menyelamatkan cimandiri. Harus diingat kehidupan bersumber dari air, ritual 'Babakti Lemah Cai' untuk sama-sama mendoakan agar DAS Cimandiri selalu dalam kondisi baik," lanjutnya.
Ditempat yang sama, Sandi S Wijaya dari Museum Sunda Kipahare menyebut ritual Babakti Lemah Cai adalah prosesi adat warisan dari kerajaan Pajajaran yang hampir punah. Tujuannya untuk mengucapkan rasa syukur kepada tuhan.
"Dengan ritual Babakti Lemah Cai ini kita mengucapkan rasa syukur kepada tuhan karena telah memberikan nikmat yang melimpah, dengan alam yang indah dan menuangkannya dalam doa-doa agar semua itu selalu bisa kita jaga bersama," singkatnya.
Acara yang berlangsung selama hampir 3 jam itu kemudian ditutup dengan makan nasi liwet bersama diiringi lagu keroncong kemerdekaan.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini