Air mata Dewi Belawati (41) mengalir tak tertahan. Ibunda dari kakak-adik, Neng Vinda Mulawati (24) dan Silviana Budiman (17), itu sesekali meraih tangan putra bungsunya, Adryan Malik (5). Dewi gelisah soal Neng dan Silviana yang berhari-hari belum pulang ke rumah.
Dewi menyebut Neng dan Silviana adalah kakak-adik berbeda ayah. Ayah Neng warga Bogor sementara ayah dari Silviana sudah meninggal dunia. Selama ini Dewi membesarkan anak-anaknya sendirian.
"Neng Vinda itu tulang punggung keluarga, dia bekerja di bagian laboratorium PT GSI Cikembar. Dia bayar kuliah sendiri meski sesekali dibantu ayahnya di Bogor," lirih Dewi, saat ditemui detikcom di rumahnya, Kampung Sukaresmi, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017).
Baca juga: Curhat via Medsos, Kakak-Adik Asal Sukabumi Bantah Hilang Diculik
Perilaku Neng Vinda, menurut Dewi, berubah saat bekerja dan indekos di sekitar Cikembar. Putri sulungnya itu lebih banyak menutup diri di dalam kamar saat berada di rumah, kalau pun berbicara seperlunya. Begitu penampilannya yang berubah drastis.
"Dulu pakai kemeja, celana jeans dan jilbab biasa saja. Setelah bekerja dan indekos, penampilannya jadi berhijab sangat tertutup, cuma enggak pakai cadar. Gaya itu diikuti oleh adiknya Silviana," tutur Dewi.
Sewaktu akhir pekan pulang ke rumah, aktivitas Neng hanya mengobrol dengan Silviana di dalam kamar. Semula Dewi tak menaruh curiga kepada kedua putrinya tersebut.
Baca juga: Perempuan Kakak-Adik di Sukabumi Hilang, Sempat Ajak Ibu Berjihad
Selain itu, ujar Dewi, Silviana juga sering ikut kakaknya yang mengisi ceramah di Pusbang DAI tiap Minggu. "Materi pengajiannya apa, saya juga kurang tahu dan mengerti. Cuma agak bikin saya khawatir itu dia sering bicara hijrah dan jihad. Mereka berdua juga suka muterin film-film tentang itu (jihad), kelompok pengajian mereka juga sampai patungan buat beli infokus," ucap Dewi.
Bukan hanya aktivitas pengajian, akun Facebook milik kakak-adik itu juga banyak mengunggah hal-hal berkaitan dengan agama. "Isi Facebooknya ceramah tentang Islam, saya pikir dengan hal itu positif saja. Namun setelah hilang akun Facebook, keduanya juga hilang," ujar Dewi.
(bbn/bbn)
Dewi menyebut Neng dan Silviana adalah kakak-adik berbeda ayah. Ayah Neng warga Bogor sementara ayah dari Silviana sudah meninggal dunia. Selama ini Dewi membesarkan anak-anaknya sendirian.
"Neng Vinda itu tulang punggung keluarga, dia bekerja di bagian laboratorium PT GSI Cikembar. Dia bayar kuliah sendiri meski sesekali dibantu ayahnya di Bogor," lirih Dewi, saat ditemui detikcom di rumahnya, Kampung Sukaresmi, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perilaku Neng Vinda, menurut Dewi, berubah saat bekerja dan indekos di sekitar Cikembar. Putri sulungnya itu lebih banyak menutup diri di dalam kamar saat berada di rumah, kalau pun berbicara seperlunya. Begitu penampilannya yang berubah drastis.
"Dulu pakai kemeja, celana jeans dan jilbab biasa saja. Setelah bekerja dan indekos, penampilannya jadi berhijab sangat tertutup, cuma enggak pakai cadar. Gaya itu diikuti oleh adiknya Silviana," tutur Dewi.
Sewaktu akhir pekan pulang ke rumah, aktivitas Neng hanya mengobrol dengan Silviana di dalam kamar. Semula Dewi tak menaruh curiga kepada kedua putrinya tersebut.
Baca juga: Perempuan Kakak-Adik di Sukabumi Hilang, Sempat Ajak Ibu Berjihad
Selain itu, ujar Dewi, Silviana juga sering ikut kakaknya yang mengisi ceramah di Pusbang DAI tiap Minggu. "Materi pengajiannya apa, saya juga kurang tahu dan mengerti. Cuma agak bikin saya khawatir itu dia sering bicara hijrah dan jihad. Mereka berdua juga suka muterin film-film tentang itu (jihad), kelompok pengajian mereka juga sampai patungan buat beli infokus," ucap Dewi.
Bukan hanya aktivitas pengajian, akun Facebook milik kakak-adik itu juga banyak mengunggah hal-hal berkaitan dengan agama. "Isi Facebooknya ceramah tentang Islam, saya pikir dengan hal itu positif saja. Namun setelah hilang akun Facebook, keduanya juga hilang," ujar Dewi.