TKW Sukabumi di Arab Diduga tak Terima Gaji dan Dianiaya Majikan

TKW Sukabumi di Arab Diduga tak Terima Gaji dan Dianiaya Majikan

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 14 Agu 2017 11:29 WIB
Foto Nenih Rusmiyati dengan keadaan mulut berdarah ini viral di medsos. (Foto: Istimewa)
Kabupaten Sukabumi - Nenih Rusmiyati tertahan di Arab Saudi karena dilarang majikannya untuk pulang. Foto Nenih dengan wajah nampak menahan sakit dan mulut berdarah itu viral di media sosial (medsos). Tenaga kerja wanita (TKW) asal Sukabumi tersebut diduga dianiaya majikan. Bahkan ia disinyalir tidak menerima gaji.

Nenih tercatat sebagai warga Kampung Pasir Pogor, RT 09 RW 02, Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sudah 10 tahun ia bekerja di Arab Saudi.

"Kakak saya tidak boleh pegang telepon, kalau ketahuan nelepon katanya akan dipukul oleh majikannya di sana. Makanya komunikasi terbatas, kalaupun nelepon sembunyi-sembunyi pakai punya temannya," kata Nyai Hasanah (29), adik kandung Nenih, kepada detikcom di rummahnya, Senin (14/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Foto TKW Viral di Medsos Asal Sukabumi Diduga Korban Penganiayaan

Masa kontrak kerja Nenih semestinya selesai pada 2010, namun entah bagaimana Nenih tidak diperbolehkan pulang oleh majikannya. Menurut Nyai, kontrak kakaknya itu sempat diperpanjang sang majikan.

"Diperpanjang satu tahun, sesudah itu sempat hilang komunikasi. Almarhum ayah (Eman Sulaeman) saya sampai kemana-mana untuk mencari cara agar bisa pulang kerumah, mulai dari orang pintar sampai ke sponsor yang memberangkatkan, info terakhir katanya gajinya ditahan selama tiga tahun," tutur Nenih.

Baca juga: Disnakertrans akan Telusuri Foto TKW Sukabumi yang Berdarah

Nyai menyebut pria berinisial SA yang disebut-sebut telah mensponsori keberangkatan Nenih ke Arab Saudi. Hingga kini jejak SA hilang seiring meninggalnya Eman pada 2016.

Lebih lanjut Nyai menuturkan, sang ibu, Iyam (60), tidak mengetahui keadaan Nenih. "Ibu belum tau kondisi kakak saya, kemarin saya dan ponakan (anak korban) sepakat untuk tidak menceritakan. Baru dibilang kalau kakak saya itu jatuh saja sampai nggak makan," ujarnya.

Keluarga Nenih dan aparat Desa Cicantayan telah mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans). Mereka ingin mengetahui kondisi terkini Nenih. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads