Detikcom menyambangi kediaman Nenih di Kampung Pasir Pogor, RT 09 RW 02, Desa/Kecamatan Cicantayan, sekitar pukul 09.15 WIB, Senin (14/8/2017). Adik kandung Nenih, Nyai Hasanah (29) mengaku sudah mengetahui kondisi kakaknya itu sejak Kamis (10/8) lalu.
"Ia betul itu kakak saya, Kamis kemarin sekitar pukul 05.30 WIB melalui panggilan video katanya ingin pulang. Saat itu ada saya dan anak kakak saya Widi Wildani (18) dam Nita Anita (15), Nita nangis melihat kondisi ibunya," tutur Nyai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Nyai kakak sulungnya itu awalnya enggan menceritakan kondisinya. "Setelah didesak akhirnya mengaku baru saja menerima kekerasan dari majikannya, karena panggilan video saya melihat dengan jelas kondisi giginya kayak yang retak gitu," lanjutnya.
Nyai mengaku tidak menyimpan foto kakaknya, karena sudah habis oleh almarhum ayahnya untuk meminta doa ke beberapa orang pintar. "Kalau anak-anaknya teteh mungkin pegang di ponselnya," imbuh Nyai.
Nenih diketahui berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2008 masa kontrak kerjanya 2 tahun. Namun bukannya pulang, majikan Nenih memintanya untuk tidak pulang ke Indonesia.
"Akhirnya kita beberapa kali kehilangan kontak, itu kakak saya saja pada saat panggilan video dipinjami temannya. Kalau ketahuan pasti mendapat pukulan dari majikannya," tutup Nyai. (ern/ern)