Sewa Rumah Habis, Puluhan Santri Yatim Piatu di Bandung Tidur di Teras

Sewa Rumah Habis, Puluhan Santri Yatim Piatu di Bandung Tidur di Teras

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 09 Agu 2017 07:57 WIB
Foto: Dony Indra Ramadhan
Bandung - Puluhan santri pondok pesantren (Ponpes) yatim piatu Al-Kasyaf terpaksa tidur di teras rumah. Mereka 'terusir' lantaran pondokan tempat biasa mereka menginap sehari-hari telah habis sewa.

Pondokan mereka berada tepat di belakang pusat kegiatan pesantren Al-Kasyaf tempat para santri menimba ilmu. Ponpes tersebut beralamat di Komplek Vijaya Kusuma, Jalan Desa Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jabar. Lokasinya memang jauh dari pusat kota dan bersebelahan dengan wilayah Kabupaten Bandung.

"Waktu sewanya sudah habis. Sementara mau diperpanjang, rumahnya mau digunakan oleh yang punya," ucap pimpinan Ponpes Al-Kasyaf, Giovani Van Rega saat berbincang dengan detikcom di Ponpes Al-Kasyaf, Selasa (8/8) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Giovani, rumah yang habis waktu sewanya merupakan rumah petak yang dibagi menjadi tiga bagian. Rumah tersebut, diisi oleh santri laki-laki sebanyak 35 orang.

Giovani mengatakan Ponpes Al-Kasyaf memiliki total 7 rumah yang dijadikan pondokan bagi santri termasuk rumah tempat belajar mereka. Sebanyak 4 rumah digunakan oleh santri pria untuk tidur, sedangkan 3 rumah bagi santri wanita. Semuanya berada tak kurang dari 1 kilometer dengan tempat belajar mereka.

"Dari semuanya, cuma tiga rumah saja yang memang habis waktu sewanya. Sisanya masih aman," kata pria berusia 37 tahun ini.

Sewa Rumah Habis, Puluhan Santri Yatim Piatu di Bandung Tidur di TerasFoto: Dony Indra Ramadhan


Sebagai pimpinan Ponpes tersebut, Giovani telah bicara dengan pemilik rumah untuk memperpanjang waktu sewa. Namun pemilik rumah berujar rumah tersebut akan digunakan.

Ia harus memutar otak untuk mencari rumah lain yang dapat digunakan sebagai tempat tidur ke-35 santri tersebut. Namun rata-rata biaya sewa rumah di kawasan tersebut selangit.

"Harganya sampai Rp 25 juta setahun. Kami belum ada biaya sampai segitu," kata dia.

Terbentur harga sewa yang selangit, sebanyak 35 santri pun terpaksa menggunakan teras rumah pesantren untuk tidur. Dengan kain sprei, para santri pria itu membangun penginapan bak tenda pengungsian.

Sewa Rumah Habis, Puluhan Santri Yatim Piatu di Bandung Tidur di TerasFoto: Dony Indra Ramadhan


Di dalam tenda tersebut, mereka berdesak-desakan membagi ruang untuk tidur. Selain itu, mereka juga harus membagi ruang dengan barang-barang berupa lemari pakaian dan sejumlah pakaian yang berserakan begitu saja. Kasur busa tipis, menjadi alas bagi mereka untuk terlelap.

"Sudah dua minggu kondisinya seperti ini. Saya juga sudah memberi pengertian kepada mereka, yang sabar, mudah-mudahan satu atau dua hari ke depan sudah ada tempat baru. Alhamdulilah, mereka juga mengerti dan kemanapun, akan ikut sama ayahnya (Giovani)," kata Giovani. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads