Minggu Malam, Lihat Jupiter dan Saturnus di Gedung Sate Yuk!

Minggu Malam, Lihat Jupiter dan Saturnus di Gedung Sate Yuk!

Erna Mardiana - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 21:15 WIB
Foto: Istimewa
Bandung - Tidak perlu pergi jauh-jauh dari tengah Kota Bandung untuk menikmati dan mengamati benda-benda langit seperti rasi bintang, planet, dan satelitnya. Minggu (6/8/17) malam semua dapat diamati di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung.

Dalam rangka menyambut Hari Antariksa Nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar Dark Sky Night (Malam Langit Gelap) dengan mengundang masyarakat untuk menikmati pesona antariksa di tengah kota. Acara ini juga didukung oleh Imah Noong.

Kepala Bagian Publikasi Setda Jawa Barat Ade Sukalsah mengatakan selain peneropongan Bulan, planet Saturnus dan Jupiter dengan teleskop, di Aula Barat Gedung Sate akan disiapkan mini planetarium yang dibuka dari pukul 17.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Acara peneropongan dimulai dari 20.00 WIB. Kami meminta dukungan dari warga maupun perkantoran sekitar Gedung Sate untuk mematikan lampu depan atau luar ruangan, sejam saja," katanya dalam rilis yang diterima redaksi, Sabtu (5/8/17).

Menurut Ade, selain peneropongan, acara yang juga untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Jabar ke-72 ini, akan dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat mengenai antariksa dan polusi cahaya. "Silakan warga berbondong-bondong Minggu Malam di halaman Gedung Sate berwisata edukatif secara gratis," katanya.

Ade berpesan warga yang berminat datang ke acara ini untuk mendownload aplikasi 'Sky Map' di ponsel pintar berbasis android masing-masing. "Nanti kita bisa sama-sama mengakurkan yang di ponsel dan di langit oleh para ahlinya," tambah Ade.

Peneliti Senior dari Pussainsa LAPAN Gunawan Admiranto menjelaskan pengamatan benda langit di halaman Gedung Sate sebagai upaya edukasi bagi masyarakat.

"Agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesimbangan alam dan bahaya polusi cahaya, kegiatan pemadaman lampu sejam lalu mengamati langit ini kami gulirkan," katanya.

Gunawan menjelaskan Hari Antariksa Nasional diperingati tanggal 6 Agustus karena bertepatan dengan pengesahan UU no 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan disahkan.

Gunawan menyebut UU ini memiliki urgensi bagi perkembangan keantariksaan nasional. Manfaatnya yang besar dirasakan bagi bidang ekonomi, pertahanan, dan keamanan. Lebih lanjut kata dia, kegiatan keantariksaan juga mengandung risiko seperti kegagalan peluncuran satelit dan roket, kemungkinan tabrakan akibat peluncuran, atau konflik antarnegara dalam penggunaan slot orbit dan sampah antariksa.

"UU ini juga menjadi wujud perlindungan bagi negara ini dalam berbagai kegiatan keantariksaan," katanya.

Kegiatan keantariksaan tersebut meliputi penelitian dan pengembangan di bidang sains antariksa, penginderaan jauh, penguasaan teknologi keantariksaan, dan peluncuran wahana antariksa seperti roket dan satelit.

UU Keantariksaan sangat penting bagi Indonesia. Karena secara geografis, negara ini memiliki posisi yang strategis atau ideal untuk penyelenggaraan kegiatan keantariksaan.

Posisi ini mengakibatkan wilayah Indonesia diminati negara lain untuk kerja sama di bidang keantariksaan. UU ini akan menjadi pedoman dan aturan bagi pelaksanaan kerja sama tersebut untuk perlindungan terhadap kepentingan Indonesia. (ern/err)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads