Informasi dihimpun, para pelaku berinisial WK (23), Sh (31), Sa (22), YS alias Tahu (29), BTP (28), SF alias Epul (25), dan MRM alias Koket (28). Keterangan polisi mereka secara bersama-sama melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas terminal yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan, Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Pelaku ada yang melakukan pemukulan terhadap seorang petugas Dishub, merusak kaca, gerbang masuk terminal dan komputer milik Dishub," Katas Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur didampingi Kasatreskrim AKP Yadi Kusyadi, kepada detikcom Sabtu (5/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun entah bagaimana para pendemo tiba-tiba berhamburan masuk ke dalam terminal, memukul seorang petugas Dishub dan melakukan perusakan. Situasi untuk beberapa saat tidak terkendali, massa yang tertib berubah menjadi anarkis.
"Masih ada beberapa pelaku yang kita kejar. Aksi itu diduga disusupi provokator. Saat ini sejumlah barang bukti sudah kita amankan, untuk kasusnya sendiri masih dalam pengembangan penyidik," lanjut Rustam.
Seperti diberitakan, aksi demonstrasi massa ojek pangkalan (opang) dan sopir angkutan kota (angkot) di Sukabumi berujung anarkis. Mereka yang memprotes dan menolak kehadiran angkutan online di Sukabumi merusak fasilitas Terminal KH Ahmad Sanusi. Selain itu, massa juga melempari kantor ojek online.
Kelompok sopir opang dan angkot berkonvoi di pusat kota dan bergerak ke arah jalur Lingkar Selatan, Kecamatan Cibereum, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/8/2017). Di tengah perjalanan, massa sempat menggeruduk terminal Tipe A ini dan merusak fasilitas di tempat tersebut. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini