Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan penghargaan Adipura ini sebagai bukti sistem persampahan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Bandung berjalan baik. "Piala Adipura didapatkan tiga kali berturut-turut setelah 17 tahun absen. Membuktikan sistem sedang berjalan baik tanpa harus diheboh-hebohkan. Semua yang bekerja keras, saya ucapkan terima kasih," ujar Emil, sapaan karib Ridwan, di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (3/7/2017).
Baca juga: Hattrick! Kota Bandung Kembali Raih Piala Adipura
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal terpenting, sambung Emil, bagaimana Kota Bandung bisa mempertahankan kebersihan kota dan manajemen lingkungan secara baik. Ia berpesan kepada warga dan wisatawan yang masih gemar membuang sampah sembarangan untuk lebih menjaga kebersihan.
"Untuk warga yang suka nyampah, terutama wisatawan yang masih suka nyampah di jalan, jangan rusak Adipura kami dengan perilaku negatif. Karena, Kota Bandung adalah kota cinta lingkungan dan kebersihan. Kami buat sistem dan fokus ke yang buruk-buruk. Jadi, kalau ada sampah di sungai atau TPS liar terus kita perbaiki, fokus yang minus, insya Allah semua sempurna pengelolaan sampah menuju zero waste," tuturnya.
Emil menjelaskan, saat ini lebih dari 30 inovasi dibuat di Kota Bandung guna melestarikan lingkungan. Banyak program dan peraturan yang dibuat Pemkot Bandung dalam upaya melawan segala kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
"Kami sudah melarang styrofoam yang berdampak secara nasional. Pemkot Bandung juga punya peraturan green building yang mewajibkan bangunan-bangunan hemat energi dan ramah lingkungan. Kalau memenuhi, baru IMB-nya akan diberikan. Yang harus di ingat, sekarang kota Bandung merupakan kota dengan udara terbersih se-Indonesia, itu yang patut kita syukuri," tutur Emil. (avi/bbn)