40 Calon Mahasiswa Pindah, ITB Minta Evaluasi Seleksi PTN

40 Calon Mahasiswa Pindah, ITB Minta Evaluasi Seleksi PTN

Mukhlis Dinillah - detikNews
Senin, 31 Jul 2017 11:14 WIB
Foto: Suasana Kampus ITB (dok.ITB)
Bandung - Sebanyak 40 calon mahasiswa baru 2017 yang sebelumnya lolos seleksi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pindah ke kampus lain. Kepindahan puluhan calon mahasiswa ini disayangkan ITB. ITB meminta ada evaluasi mekanisme seleksi.

"Tahun ini kursi kosong di ITB 40 kursi, ini kan enggak baik, tau sendiri yang mau sekolah di ITB banyak sekali," kata Wakil Rektor ITB Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi, Miming Mihardja saat dihubungi via telepon genggam, Senin (31/7/2017).

Ia menuturkan para calon mahasiswa yang membatalkan diri itu karena beralih sekolah kedinasan milik pemerintah, sebagian kecil ke luar negeri. Fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi di ITB, namun tahun ini jumlahnya paling banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan hanya di ITB bukan saja. Sejak lama fenomena ini, saya masuk ITB 1988 juga sudah ada yang seperti ini. Paling tidak di kasus ITB demikian trendnya ada peningkatan setiap tahunnya," tutur dia.

Menurutnya dalam persoalan ini ITB menyoroti mekanisme seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). ITB mengajak berbagai pihak untuk kembali mendiskusikan dan mengevaluasi terkait mekanisme seleksi PTN.

"Harapannya mekanisme seleksi apa itu penjadwalannya atau sebagainya diperbaiki. Sehingga, jangan sampai merugikan anak-anak yang mau masuk ITB. Ini ada kursi sia-sia nih, itu aja," jelas dia.

ITB menyurati SMA yang lulusannya melepaskan kursinya. Merujuk aturan, siswa yang telah menyelesaikan pendaftaran tidak diperkenankan membatalkan kepesertaan SNMPTN. Selain itu, siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri atau kampus lain tidak perlu didaftarkan ke ITB lewat jalur SNMPTN.

"Kata catatan khusus (surat) bukan berarti ada sanksi, lebih kepada menciptakan kepedulian bersama saja. Tidak harus dalam bentuk pengurangan kuota. Kita sudah menyampaikan ada sesuatu yang kita fikirkan bersama," kata Miming. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads