11 Tahun Menabung, Tukang Becak di Tasikmalaya Naik Haji

11 Tahun Menabung, Tukang Becak di Tasikmalaya Naik Haji

Deden Rahadian - detikNews
Jumat, 28 Jul 2017 17:25 WIB
Nunu, tukang becak di Tasikmalaya yang bisa naik haji (Foto: Deden Rahadian/detikcom)
Bandung - Nunu Siswanto semringah. Impiannya menunaikan ibadah haji pada tahun ini terwujud. Pria berusia 63 tahun itu rajin menyisihkan rupiah hasil jerih keringatnya mengayuh becak di Tasikmalaya. Hasil tabungannya ia gunakan berangkat ke tanah suci.

Nunu berdomisili di Kampung Babakan, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pekerjaan sebagai penarik becak keliling, tidak menyurutkan niatnya yang sejak lama untuk pergi haji.
11 Tahun Menabung, Tukang Becak di Tasikmalaya Naik HajiFoto: Nunu sedang mengayuh sepeda (Deden Rahadian/detikcom)

Pada 2011, Nunu mendaftar jemaah haji setelah uang muka terkumpul hampir Rp 9 juta. Uang muka itu ia kumpulkan dari hasil narik becak. Tahu demi tahun, kebiasaan menabung terus Nunu lakoni.

"Kerja saya ngayuh becak. Dari becak ini paling dapat 20 hingga 30 ribu rupiah perhari," ucap Nunu di rumahnya, Jumat (28/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku nabung Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per hari. Bahkan bisa lebih. Di balik kerja keras serta keinginan kuat Nunu, hadir sosok istrinya, Iis Gandawati, yang mampu mengelola penghasilan sang suami. Bahkan, Iis dapat memilah uang untuk biaya naik haji dan uang kebutuhan keluarga serta biaya anak sekolah.
11 Tahun Menabung, Tukang Becak di Tasikmalaya Naik HajiFoto: Pak Nunu di Kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya (Deden Rahadian/detikcom)

Kini Nunu dan Iis siap berangkat ke Tanah Suci setelah melunasi cicilan biaya haji selama hampir tujuh tahun yang bertahap disetorkan ke KBIH. Nunu berkisah, selama ini banyak penumpangnya yang mendoakan Nunu kelak naik haji lantaran kebaikannya. Serupa dengan ramalan orang tuanya.

Nunu meyakini tidak pernah mematok tarif setiap antar penumpang telah memuluskan jalannya menuju Makkah. "Saya enggak pasang tarif ngebecak. Saya mah sedikasihnya saja. Walau jauh, saya ikhlas dan enggak mau nyakiti orang lain. Pernah ada penumpang kalau saya bakal naik haji ke Tanah Suci," tuturnya.

Doa penumpang dan orangtuanya menjadi kenyataan. "Padahal saya orang enggak punya," ucap Nunu.

Iis bersyukur bisa berangkat haji bersama suami tercintanya tersebut. Dia masih tidak percaya akan melaksanakan ibadah haji.

"Enggak nyangka mau haji. Ya sekarang persiapannya fisik dan bawa obat-obatan serta lainnya," kata Iis di tempat sama.

Kisah ispiratif Nunu ini menyentuh benak Feri Rahman, pengelola KBIH Alamin. Feri menyebut sosok Nunu sebagai jemaah gigih. Di tengah keterbatasan dan penghasilan yang tidak tetap, Nunu masih mampu menyisihkan uang setoran ibadah haji antara Rp 500 hingga Rp 700 ribu perbulan.

"Pak nunu itu waktu daftar nanya-nyana dulu. Pas tahun 2011, beliau datang dengan bawa uang receh ke kantor, kami terus tanyain cara daftar haji sekitar sepuluh juta rupiah," ujar Feri di Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tasikmalaya.

Jika tidak ada aral melintang, Nunu dan Iis dijadwalkan berangkat haji pada 24 Agustus 2017 mendatang. Pasangan suami istri tersebut akan bergabung dalam kelompok terbang 92 asal Tasikmalaya. Sambil menunggu jadwal berangkat, Nunu masih tetap mengayuh becaknya sambil mangkal di pertigaan Kompleks Pondok Pesantren Cipasung. (bbn/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads