Kasus kematian dan bentrokan antar suporter selalu menjadi penyakit dunia sepak bola Indonesia yang harus segera dicari penawarnya. Paling anyar, kasus meninggalnya seorang bobotoh bernama Ricko Andrean (22), sekitar 10.30 WIB, Kamis (27/7/2017).
Ricko menjadi korban pengeroyokan salah sasaran oleh oknum bobotoh saat laga Persib Vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (22/7/2017) lalu. Pada laga tersebut skor berakhir imbang 1-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keluarga, Ricko sangat mencintai Persib Bandung. Hampir setiap pertandingan 'Maung Bandung' Ricko selalu menyempatkan hadir untuk memberikan dukungan secara langsung kepada tim kebanggaannya.
Menurut Ratna (40) salah satu kaka Ricko, bila kecintaan adiknya kepada Persib Bandung sudah tidak diragukan. Ricko bahkan kerap keluar masuk pekerjaan hanya demi mendukung Persib Bandung. "Pernah ninggalin ujian sekolah juga demi Persib," ucapnya.
Ricko Andrean bukan satu-satunya korban yang tewas dari pihak bobotoh. Bila dijumlahkan dengan kelompok suporter lain, jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan orang. Jauh sebelumnya, sekitar tahun 2012, keluarga besar bobotoh juga kehilangan salah satu anggota terbaiknya Rangga Cipta Nugraha (22).
Rangga menjadi korban kebrutalan oknum suporter usai laga Persija Jakarta Vs Persib Bandung, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/5/2012) silam. Kesedihan begitu dirasakan dan menjadi sorotan demi terciptanya perdamaian di sepak bola Indonesia saat itu.
Gaung perdamaian itu kini kembali disurakan. Suporter sepak bola tanah air diharapkan bisa lebih bersikap dewasa agar tidak ada lagi korban yang meninggal sia-sia. Semua pihak mulai dari menteri, pentolan kelompok suporter, kepolisian satu suara untuk mewujudkan perdamaian.
Pentolan Viking Persib Club Yana Umar berharap kematian Ricko Andrean (22) menjadi kasus terakhir. Kejadian ini diharapkan menjadi awal mula perdaiaman antara Viking dan Jakmania.
"Jangan sampai terulang lagi, sudahi. Mau sampai kapan lagi? (permusuhan ini) ibarat senjata makan tuan," kata Yana, di rumah duka, Jalan Tamim Abdul Syukur, Cicadas, Kota Bandung.
Manajemen Persib juga berahap, kejadian ini menjadi yang terakhir. Kasus meninggalnya Ricko harus menjadi pembelajaran bagi semua bobotoh agar mendukung dengan hati jernih tanpa mengedepankan emosi dan dendam.
"Semoga ini menjadi korban terakhir. Ini juga menjadi pembelajaran bagi bobotoh untuk menghentikan pertikaian dengan kelompok suporter lain," ujar Media Officer Persib Bandung Irfan Suryadireja.
Meninggalnya Ricko juga mendapat perhatian dari Menpora Imam Nahrowi. Melalui akun twiter pribadinya, dia berharap tidak ada lagi korban jiwa di sepak bola Indonesia.
"Innalilahi wainnailaihi rojiuun, duka mendalam atas meninggalnya Ricko Andrean. Jangan ada lg korban jatuh di sepak bola Indonesia.-IN," tulis Menpora.
Saat ini pihak kepolisian juga terus melakukan penyelidikan untuk mengusut kasus pengeroyokan ini. Selain itu diharapkan kejadian ini menjadi yang terakhir. "Ini merupakan keprihatinan bagi kita semua. Semoga kejadian terakhir tidak terulang lagi," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo.
Semua pihak menyuarakan perdamaian antar suporter. Semoga ini juga menjadi keinginan para bobotoh maupun suporter klub sepakbola mana pun di luar sana. Mari bangun sepakbola Indonesia dengan damai. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini