Longsor terjadi di sebuah peternakan ayam di Garut, Jawa Barat. Rumah pemilik dan kandang ayam tertimbun. Akibatnya ribuan ayam mati tertimbun.
Longsor terjadi di Kampung Losari Desa Tambak Baya Cisurupan, Garut, pukul 22.00 WIB, Rabu (26/7). Diduga longsor terjadi karena pergerakan tanah. "Longsoran tanah ini terjadi tadi malam. Padahal, tidak ada hujan dulu sebelumnya. Diduga akibat pergerakan tanah. Karena, di bawah tanah ada aliran air," ungkap Kapolsek Cisurupan AKP Surya Effendi, kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (27/7).
Surya mengatakan akibat kejadian ini sebuah rumah dan peternakan ayam seluas dua hektare hancur tertimbun material longsor. Sebanyak 3 ribu ayam petelur ikut tertimbun, hanya sebagian kecil yang bisa diselamatkan.
Sang pemilik, kata Surya, mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta. "Tidak ada korban jiwa. Karena saat kejadian peternakan sedang berhenti beroperasi," tambah Surya.
Sementara itu, warga sekitar peternakan khawatir terjadi longsor susulan. "Awalnya tanah ini rata, tapi setelah kejadian anjlok hingga lima meter ke bawah akibat pergerakan di bawahnya. Sejumlah bangunan terdekat juga bergeser puluhan meter, karena terseret material longsor dari peternakan," Surya menambahkan.
Guna menghindarkan warga sekitar dari longsor susulan, garis polisi dipasang di sekitar lokasi. Sejumlah warga pun memilih menjauh dari lokasi.
(ern/ern)
Longsor terjadi di Kampung Losari Desa Tambak Baya Cisurupan, Garut, pukul 22.00 WIB, Rabu (26/7). Diduga longsor terjadi karena pergerakan tanah. "Longsoran tanah ini terjadi tadi malam. Padahal, tidak ada hujan dulu sebelumnya. Diduga akibat pergerakan tanah. Karena, di bawah tanah ada aliran air," ungkap Kapolsek Cisurupan AKP Surya Effendi, kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (27/7).
Surya mengatakan akibat kejadian ini sebuah rumah dan peternakan ayam seluas dua hektare hancur tertimbun material longsor. Sebanyak 3 ribu ayam petelur ikut tertimbun, hanya sebagian kecil yang bisa diselamatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sang pemilik, kata Surya, mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta. "Tidak ada korban jiwa. Karena saat kejadian peternakan sedang berhenti beroperasi," tambah Surya.
Sementara itu, warga sekitar peternakan khawatir terjadi longsor susulan. "Awalnya tanah ini rata, tapi setelah kejadian anjlok hingga lima meter ke bawah akibat pergerakan di bawahnya. Sejumlah bangunan terdekat juga bergeser puluhan meter, karena terseret material longsor dari peternakan," Surya menambahkan.
Guna menghindarkan warga sekitar dari longsor susulan, garis polisi dipasang di sekitar lokasi. Sejumlah warga pun memilih menjauh dari lokasi.