Kepala Dinas Kesehatan Rita Verita menjelaskan, program ini sebagai upaya membantu masyarakat kurang mampu yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Konsepnya dengan melakukan jemput bola. Artinya petugas kesehatan yang akan mendatangi warga secara langsung.
Untuk teknisnya, dia menjelaskan, tim Layad Rawat dibagi berdasarkan daerah UPT Puskesmas yang ada di setiap kecamatan di Kota Bandung. Terdapat sekitar 87 dokter, 184 perawat, 187 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM), 23 tenaga gizi dan tenaga kesehatan lainnya dengan total keseluruhan sekitar 1.590 petugas akan siaga di 80 Puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini juga, kata dia dilengkapi dengan kendaraan berupa ambulans motor. Petugas akan dilengkapi juga dengan sejumlah alat kesehatan yang dibawa di dalam tas. Seperti obat-obatan, dan alat kesehatan lainnya.
"Sekarang baru ada 11 motor. Mudah-mudahan kedepan bisa bertambah," ucapnya.
Keberadaan petugas tim Layad Rawat, kata dia, diatur dalam Keputusan Wali Kota Bandung dan Peraturan Wali Kota. "Sehingga teman-teman di lapangan bisa bekerja dengan baik karena telah ada aturan ini," ujarnya.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini