Mimpi pria bernama Rajip, warga Kampung/Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk mengelilingi Indonesia seperti petikan lagu itu, dengan cara menggunakan sepeda ontel, hampir menjadi kenyataan.
"Saya akan perjalanan ke Merauke Papua, meneruskan sebelumnya yang telah saya lakukan ke Sabang," kata lajang berusia 31 tahun tersebut melalui pesan singkat, Selasa (25/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 100 hari, Rajip melakukan perjalanan pulang pergi (PP) Bandung-Sabang. Lima bulan berselang, sejak Jumat (7/7) lalu, Rajip kembali mengayuh sepeda dari kediamannya di Ciwidey menuju Papua melalui jalur tengah Cirebon, Jabar. Jarak jalan ribuan kilometer itu siap ia hadapi.
"Sekarang saya sudah sampai Bali, bermalam di rumah kawan (sesama pencinta ontel)," ujar Rajip yang saban hari bekerja buruh lepas.
Tidak ada perbekalan khusus yang ia bawa. Sejumlah bendera, termasuk bendera Indonesia, dipasang di sepedanya. Selain itu, pamflet bertuliskan 'Rajip Onthelis, BOS (Baraya Onthel Soreang) Goes Silaturahmi Bandung-Papua' disimpan di bagian belakang sepeda.
Rajip saat tiba di Probolinggo. Foto: dokumentasi Rajip |
"Saya bawa uang dua ratus ribu rupiah. Sekarang masih ada sisanya, habis sembilan puluh ribu rupiah," ucap Rajip.
Dia mengaku, uang di sakunya awet karena tak jarang sepanjang perjalanannya banyak orang membantu memberi makan dan minum. Selain itu, guna menyambung hidup, tak jarang Rajip harus mencari pekerjaan sementara.
"Kalau waktu ke Sabang saya pernah kerja jadi buruh cuci piring dan buruh angkut petani. Kalau sekarang masih cari-cari sambil melanjutkan perjalanan," katanya.
Banyak cerita terangkum sepanjang perjalanannya itu. Setiap siang Rajip mengayuh sepeda, malam harinya rehat. Tak jarang sebagian orang ramah mengajak Rajip untuk tidur di kediamannya.
"Misi yang saya lakukan gowes dari Bandung menuju Papua untuk bersilaturahmi dan memperbanyak relasi," ujarnya.
Rajip belum mengetahui berapa lama ia akan melakukan perjalanan ke Papua, ia juga belum bisa membedakan jalur menuju Papua. "Belum tau kalau rute jalannya, jadi belum bisa bedain yang jelas ke Sabang banyak hutannya dan tanjakan panjang-panjang," tuturnya.
Rabu (26/7/2017) pagi, ia melanjutkan perjalanan menuju Mataram. "Perjalanan yang saya lakukan untuk memperbanyak pengalaman dan silaturahmi. Saya bangga sudah tahu ujung barat Indonesia dan sekarang perjalanan menuju timur Indonesia," tutur Rajip. (bbn/bbn)












































Rajip saat tiba di Probolinggo. Foto: dokumentasi Rajip