Rajip Gowes Ontel dari Ciwidey Bandung Menuju Papua

Rajip Gowes Ontel dari Ciwidey Bandung Menuju Papua

Wisma Putra - detikNews
Rabu, 26 Jul 2017 12:42 WIB
Rajip setiba di Bali. Foto: dokumentasi Rajip
Bandung - "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia'". Begitu petikan lagu karya R Suharjo.

Mimpi pria bernama Rajip, warga Kampung/Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk mengelilingi Indonesia seperti petikan lagu itu, dengan cara menggunakan sepeda ontel, hampir menjadi kenyataan.

"Saya akan perjalanan ke Merauke Papua, meneruskan sebelumnya yang telah saya lakukan ke Sabang," kata lajang berusia 31 tahun tersebut melalui pesan singkat, Selasa (25/7) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepeda ontel bermerek Rambler pabrikan Inggris yang digunakannya itu sudah berhasil menaklukkan jalan menuju ke titik 0 Indonesia, tepatnya di ujung timur Indonesia, saat gowes pada 27 September 2016 hingga 3 Januari 2017.

Hampir 100 hari, Rajip melakukan perjalanan pulang pergi (PP) Bandung-Sabang. Lima bulan berselang, sejak Jumat (7/7) lalu, Rajip kembali mengayuh sepeda dari kediamannya di Ciwidey menuju Papua melalui jalur tengah Cirebon, Jabar. Jarak jalan ribuan kilometer itu siap ia hadapi.

"Sekarang saya sudah sampai Bali, bermalam di rumah kawan (sesama pencinta ontel)," ujar Rajip yang saban hari bekerja buruh lepas.

Tidak ada perbekalan khusus yang ia bawa. Sejumlah bendera, termasuk bendera Indonesia, dipasang di sepedanya. Selain itu, pamflet bertuliskan 'Rajip Onthelis, BOS (Baraya Onthel Soreang) Goes Silaturahmi Bandung-Papua' disimpan di bagian belakang sepeda.
Rajip Gowes Ontel dari Ciwidey Bandung Menuju PapuaRajip saat tiba di Probolinggo. Foto: dokumentasi Rajip
Ia mengaku tidak perlu modal besar untuk nanti tiba ke Papua. Perjalanan dari Bandung, Rajip hanya berbekal uang Rp 200 ribu. Bahkan saat memasuki Bali, duitnya masih tersisa Rp 110 ribu.

"Saya bawa uang dua ratus ribu rupiah. Sekarang masih ada sisanya, habis sembilan puluh ribu rupiah," ucap Rajip.

Dia mengaku, uang di sakunya awet karena tak jarang sepanjang perjalanannya banyak orang membantu memberi makan dan minum. Selain itu, guna menyambung hidup, tak jarang Rajip harus mencari pekerjaan sementara.

"Kalau waktu ke Sabang saya pernah kerja jadi buruh cuci piring dan buruh angkut petani. Kalau sekarang masih cari-cari sambil melanjutkan perjalanan," katanya.

Banyak cerita terangkum sepanjang perjalanannya itu. Setiap siang Rajip mengayuh sepeda, malam harinya rehat. Tak jarang sebagian orang ramah mengajak Rajip untuk tidur di kediamannya.

"Misi yang saya lakukan gowes dari Bandung menuju Papua untuk bersilaturahmi dan memperbanyak relasi," ujarnya.

Rajip belum mengetahui berapa lama ia akan melakukan perjalanan ke Papua, ia juga belum bisa membedakan jalur menuju Papua. "Belum tau kalau rute jalannya, jadi belum bisa bedain yang jelas ke Sabang banyak hutannya dan tanjakan panjang-panjang," tuturnya.

Rabu (26/7/2017) pagi, ia melanjutkan perjalanan menuju Mataram. "Perjalanan yang saya lakukan untuk memperbanyak pengalaman dan silaturahmi. Saya bangga sudah tahu ujung barat Indonesia dan sekarang perjalanan menuju timur Indonesia," tutur Rajip. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads