Baca juga: Bahaya! Air Terjun Jompong Bandung Beracun
DLH Jabar tidak menampik bila kualitas air di Curug Jompong sangat memprihatinkan. Namun DLH Jabar mengklaim sudah ada perbaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pencemaran semua orang sudah tahu. Bukan hanya di Curug Jompong, sepanjang Citarum berjejer pabrik-pabrik. Ratusan pabrik ada (di sekitar aliran Citarum)," kata Kepala DLH Jawa Barat Anang Sudharna via telepon, Senin (24/7/2017).
Baca juga: Air Terjun Jompong Beracun, Walhi Jabar: Tidak Aman Bagi Turis
Anang mengungkapkan, masalah pencemaran ini menjadi perhatian serius Pemprov Jabar, termasuk pemerintah pusat. Bukan hanya masalah di Curug Jompong saja, melainkan seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
"Bukan hanya Curug Jompong, itu sudah jadi kebijakan Pemprov dengan nasional, bahkan (DAS Citarum) sudah masuk dalam DAS strategis dari empat DAS yang mengalir di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Cerita Pemulung yang Kerap 'Berburu' Sampah di Curug Jompong Beracun
Saat ini, sambung Anak, DLH Kabar bersama lembaga terkait lainnya terus berupaya melakukan penyelamatan Citarum. Salah satunya melalui program Citarum Bestari yang sudah dicanangkan sejak 2016 lalu.
Dampaknya, kata dia cukup signifikan meski belum menyelesaikan masalah seluruhnya. Contohnya saja masalah sampah yang sudah jauh berkurang dibandingkan beberapa tahun ke belakang. "Kualitas air juga ada perbaikan walaupun masih dalam klasifikasi berat," ucap Anang.
Baca juga: Kata Walhi Jabar soal Air Terjun Jompong Beracun
Hal itu dilihat dari hasil pemantauan dan pengujian yang dilakukan. Setiap tahun, dia menyebut, menguji kualitas air sebanyak lima kali di tujuh titik aliran Citarum. Tiga titik di sebelum memasuki Waduk Saguling dan empat titik di wilayah hilir Citarum.
"Kalau berbicara angka sudah ada perbaikan cukup signifikan. Walaupun masih dalam klasifikasi berat. Tapi sudah mendekati cemar sedang," kata Anang. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini