"Melalui program kampung pendidikan ini kita mempersiapkan lulusan SMA ke perguruan tinggi secara cuma-cuma," ujar Sunjaya usai menghadiri acara pelepasan calon mahasiswa ke Taiwan di Pasar Batik Trusmi, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (24/7/2017).
Sunjaya mengatakan, pendidikan para calon mahasiswa ini nantinya difokuskan pada jurusan teknik dan industri. Selain itu beberapa dari mereka dikhususkan studi pada jurusan bisnis dan bahasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Pendidikan (YP3TK) Internasional Komarudin mengungkapkan awalnya 246 calon mahasiswa terdiri lelaki dan perempuan sudah mengikuti serangkaian tes untuk mengikuti program tersebut. Namun hanya 106 orang yang dinyatakan lulus.
Salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi agar lulus adalah TOEFL dengan skor 450. Hal itu menjadi penting karena para mahasiswa akan berkomunikasi dengan bahasa Inggris selama mengikuti pendidikan, serta bahasa Taiwan sebagai bahasa daerah.
"Mereka itu kuliah tapi modelnya seperti magang. Hitungannya lima praktik dan satu teori. Diharapkan nanti mereka pulang bisa menguasai ilmu yang dipelajari dan diterapkan khususnya di Kabupaten Cirebon," ujar Komarudin.
Selama mengikuti program tersebut, peserta ditempatkan di satu pemondokan yang ditunjang dengan makan gratis dan uang saku Rp 5 juta perbulan. Dari jumlah peserta yang tersaring akan mengikuti perkuliahan selama empat tahun di MeiHo University, ChiaNan University, HsingWu University, dan FarEast University. (bbn/bbn)











































