Tiga hari sebelum Lebaran datang, mereka membuat balon udara berukuran raksasa dari bahan kertas bening atau warga Panawuan menyebutnya kertas endog. Kertas-kertas tersebut direkatkan menggunakan remeh yang berarti sisa-sisa nasi.
"Ide ini sebetulnya hanya iseng dari para orang tua di kampung ini. Tapi lama kelamaan jadi tradisi yang dilaksanakan setiap tahun," ungkap salah seorang pemuda Kampung Panawuan, Abang (25) kepada detikcom di Kampung Panawuan Garut, Minggu (25/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan kalau ada balon otomatis semua warga kumpul. Nah di situ momen Lebarannya dapet. Warga saling silaturahmi satu sama lain, ngobrol, ada juga yang reunian," kata Abang.
Foto: Hakim Ghani |
Tradisi ini sendiri sudah berlangsung sejak 37 tahun yang lalu atau pada tahun 1980. Dalam sekali acara, warga di sini bisa menerbangkan lebih dari 10 balon setinggi belasan meter yang di sebar di seluruh penjuru kampung. Balon-balon tersebut dibentuk karakter kartun, seperti spongebob dan patrick dalam serial kartun spongebob squarepants.
"Sekarang anak kecil umur 7-10 tahun di kampung ini sudah piawai membuat balon. Intinya ini akan menjadi tradisi turun temurun di kampung kami," pungkas Abang.
(ern/ern)












































Foto: Hakim Ghani