Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan dinamika politik yang berlangsung di Pilgub DKI Jakarta, tak dipungkiri berdampak positif terhadap popularitas Aa Gym. Sehingga namanya muncul di beberapa survei Pilgub Jabar.
"Indikator pertama fenomena 212 yang tidak bisa lepas dari konteks dinamika Pilkada DKI Jakarta. Karena bagaimanapun harus kita akui popularitas Aa Gym kembali pada saat itu, cukup luar biasa," kata Firman saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (20/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak dua alasan itu bisa menggambarkan kenapa kemudian Aa Gym masuk dalam dua survei Pilgub Jabar terakhir," tutur dia.
Menurutnya tingkat popularitas yang dimiliki Aa Gym saat ini sudah seharusnya diperhitungkan oleh partai-partai politik. Pasalnya Aa Gym sangat bisa berpeluang menduduki posisi pertama dan kedua di Pilgub Jabar mendatang.
"Biasanya stabil di empat orang figur teratas saja. Saya kira Aa Gym sangat diperhitungkan partai-partai bagaimana peluangnya agar bisa diusung apa di posisi pertama atau kedua," ungkap dia.
Firman bahkan memandang figur Aa Gym bisa maju di Pilgub Jabar lewat jalur independen. Tentu syaratnya harus mengumpulkan terlebih dahulu sekitar 2,5 juta kartu tanda penduduk (KTP) sebelum mendaftarkan diri.
"Kemungkinan lain juga independen ada peluang, kalau mengacu kepada popularitas. Walaupun berat mengumpulkan 2,5 juta KTP, tapi figur sekelas Aa Gym peluang itu bisa didapat," kata dia.
"Ini juga baru muncul (survei), belum menyatakan siap. Kalau menyatakan maju tingkat popularitas dan elektabilitasnya bisa tinggi," pungkas Firman.
Seperti diketahui sejumlah lembaga survei menempatkan nama Aa Gym sebagai kandidat terpopuler di Pilgub Jabar. Survei Indo Barometer yang digelar pada 17 sampai 23 Mei 2017 lalu mencatat Aa Gym sebagai Cagub terpopuler nomor dua dengan popularitas 94,9 persen.
Aa Gym hanya kalah oleh Deddy Mizwar yang memiliki popularitas 99 persen. Nama Aa Gym juga masuk dalam daftar lima cagub yang disukai dengan perolehan persentase 80,2 persen. Posisi pertama ditempati Ridwan Kamil 88,7 persen, Deddy Mizwar 83 persen, Dedi Mulyadi 80,9 persen, dan Dede Yusuf 80,2 persen.
Hasil survei Lembaga Poltracking juga menempatkan Aa Gym sebagai kandidat terpopuler dengan popularitas 92,04 persen. Aa Gym mengalahkan Deddy Mizwar yang menurur survei ini memiliki popularitas 86,05 persen. Di urutan ke tiga ada Dede Yusuf 84,03 persen dan Ridwan Kamil 79 persen.
Survei Poltracking dilakukan pada 18 hingga 24 Mei 2017 dengan metode stratified multistage random sampling. Jumlah responden dalam survei 800 orang dengan margin of error kurang-lebih 3,5 persen. Sementara itu, tingkat kepercayaannya 95 persen. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini