Panglima TNI Ajak Masyarakat Hilangkan Sentimen SARA

Panglima TNI Ajak Masyarakat Hilangkan Sentimen SARA

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 13 Jun 2017 14:29 WIB
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo. Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengajak masyarakat untuk menghilangkan sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam berperilaku kehidupan sehari-hari. Ia menyatakan fondasi dasar bangsa Indonesia dibangun oleh semua umat beragama.

Demikian diungkapkan Gatot saat mengisi orasi Ilmiah dalam acara milad Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang berlangsung di Gedung Anton Sujarwo, komplek Setukpa Polri, Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Jabar, Selasa (13/6/2017). Acara ini dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Mari bersama-sama cegah hasutan, provokasi dan adu domba. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat menghilangkan sentimen SARA, ingatkan kembali jika Indonesia adalah bangsa besar yang bisa terus membangun jika semuanya bersatu," kata Gatot di hadapan ratusan mahasiswa UMMI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu, Gatot memutar sebuah video pendek tentang hancurnya beberapa negara di timur tengah akibat isu SARA dan provokasi.

"Jangan sampai terjadi perpecahan, jangan ada konflik antaragama, apalagi internal kaum muslimin. Kita harus ingat negeri ini yang membentuk ialah kaum muslimin. Kalau saya kutip kalimat Dr Haedar Nashir (Ketum PP Muhammadiyah), Pancasila adalah hadiah terindah umat muslim untuk bangsa Indonesia," tutur Gatot.

Dia menegaskan, Indonesia dibentuk karena keberagaman dan gotong royong. "Bila tidak ada Islam, Konghucu, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, berarti bukan Indonesia. Yang menjaga keutuhan adalah Pancasila. Bangsa kita memiliki karakter ksatria yang dilapisi dengan rasa gotong royong, itulah yang membuat kita bisa merdeka," ujar Gatot. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads