Ramadan, Berkah Bagi Pengepul Kulit Sapi di Soreang Bandung

Ramadan, Berkah Bagi Pengepul Kulit Sapi di Soreang Bandung

Wisma Putra - detikNews
Kamis, 08 Jun 2017 12:46 WIB
Aktivitas di lokasi pengepul kuli sapi. Foto: Wisma Putra
Kabupaten Bandung - Berkah bulan Ramadan dirasakan pengepul kulit sapi yang berada di Jalan Raya Terusan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Setiap harinya, sebanyak 30 lembar kulit sapi dikumpulkan pengepul dari Rumah Pemotongan hewan (RPH) untuk dijadikan beduk atau dijual kepada sejumlah produsen bahan dasar kulit sapi.

"Setiap harinya, 30 lembar kulit sapi dapat kami kumpulkan dari RTH Cirangrang, Ciroyom, dan Banjaran," kata pengusaha pengepul kulit sapi, Heri (39), saat ditemui detikcom di tempat pengumpulan kulit, Kampung Pendeuy 02/12, Desa/Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (8/7/2017).

Heri mengungkapkan, kulit tersebut dijual kembali kepada produsen kerupuk kulit di Bandung Raya dan produsen sepatu, tas dan bahan baku jok pesawat terbang dan kapal pesiar di Garut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia membeli kulit sapi di RPH seharga Rp 15 ribu perkilogram, dengan berat persatu lembar kulit sapi mencapai sekitar 25-30 kilogram.

"Malamnya sapi dipotong, paginya kulit harus segera dibersihkan, baik bulu dan tetelannya. Kulit bersih kami jual dengan harga dua puluh ribu rupiah perkilogramnya," ujar Heri.
Ramadan, Berkah Bagi Pengepul Kulit Sapi di Soreang BandungAktivitas di lokasi pengepul kuli sapi. Foto: Wisma Putra
Jika kulit tersebut digunakan sebagai bahan baku kerupuk, kulit yang telah dibersihkan harus segera dijual lantaran pembuatan kerupuk harus menggunakan kulit sapi yang segar. Di tempat pengumpulan kulit milik Heri ini tidak menggunakan bahan kimia.

"Begitupun untuk bahan baku eksterior, sepatu, tas dan bungkus jok, kami hanya mengawetkannya menggunakan garam yang dapat bertahan dua hingga tiga bulan," ucap Heri.

Tempat pengumpulan kulit tersebut sudah berkiprah sejak 1999. Saat detikcom berkunjung ke tempat pengumpulan kulit tersebut ada seorang pembeli yang memborong tiga lembar kulit sapi untuk bahan baku kerupuk.

"Sudah sejak 2010 lalu saya beli kulit di sini. Setiap harinya tiga lembar kulit saya beli untuk bahan baku kerupuk kulit. Dari tiga lembar kulit tersebut dapat menghasilkan sekitar satu kuintal krupuk kulit. Selain itu, kulit yang dijual disini bersih dan masih fresh," ujar Cecep Saliman (37).

Jual Kulit Dalam Bentuk Beduk

Selain menjual lembaran kulit, Heri juga menjual kulit sapi berbentuk beduk. Setiap Ramadan ini ia banjir pesanan beduk. Harga satu buah beduk dijual dari yang murah hingga mahal, tergantung ukuran.
Ramadan, Berkah Bagi Pengepul Kulit Sapi di Soreang BandungKulit sapi dijadikan beduk. Foto: Wisma Putra
Beduk tersebut dijual dari harga Rp 100 ribu untuk diameter sekitar 40 sentimeter, serta Rp 8 juta untuk beduk yang memiliki diameter 1,5 meter.

"Bahan yang dipakai untuk beduk ini adalah drum bekas dan kulit sapi. Beduk yang menggunakan drum bekas berdiameter sekitar 60 sentimeter itu, biasa dijualnya seharga 1,3 juta rupiah hingga 1,4 juta rupiah. Untuk beduk berbahan kayu mahoni dijual seharga 8 juta rupiah," ujarnya.

Pembuatan beduk ia lakukan menjelang bulan Ramadan. Sebab pada bulan biasa, permintaan berkurang bahkan tidak ada. "Pesanan beduk datang dari berbagai masjid yang ada di Kabupaten Bandung," kata Heri. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads