Hal itu disampaikan Farhan usai mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon Wali Kota Bandung di kantor DPC PDIP Kota Bandung, Jalan Terusan Martanegara, Kota Bandung, Jabar, Selasa (6/6/2017).
"Ketika Emil (Ridwan Kamil) memberangkatkan niat (ke Pilgub Jabar), kita bertanya-tanya siapa yang menggantikan. Akhirnya saya memutuskan, ketika Emil menjadi bakal calon (Gubernur) Jabar, maka saya sudah konsekuensi mengisi kekosongan itu," ujar Farhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya menolak, karena saya punya tugas untuk menjadikan Persib Juara. Saya masuk ke PT PBB. Ketika tahun 2014 juara, saya melepaskan identitas dari manajemen Persib dan melanjutkan tugas baru mengembangkan radio," tuturnya.
Niat Farhan untuk menjadi Wali Kota Bandung kembali muncul setelah ia menunaikan ibadah umrah seusai kehilangan putranya. Semenjak itu, ia membulatkan tekad untuk menata Kota Bandung.
"Awalnya malu-malu, sekarang sudah bulat hati karena ada banyak hal yang bisa diperjuangkan bersama," katanya.
Menurut Farhan, menjadi Wali Kota Bandung bukanlah suatu keuntungan. Ia menilai, menjadi Wali Kota merupakan sebuah beban berat yang harus dijalani.
"Menjadi pemimpin sebuah kota bukan rejeki, tetapi cobaan, bahkan musibah. Makanya kalau nanti diizinkan menang, hal utama yang saya ucapkan astaghfirullah dan innalillahi," ucapnya.
Farhan sendiri telah resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Bandung ke Partai PDIP. Memiliki embel-embel artis yang kerap dinilai tidak memiliki kualitas dalam pemerintahan, tidak membuat Farhan kecil hati.
"Saya kira sudah banyak contoh artis yang kemudian berkarya di pemerintahan dan hasilnya luar biasa. Niat saya ini untuk pengabdian, saya ingin menunjukan punya kemampuan dengan modal visi menjadikan Bandung gemilang," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini