Salah satu calon Kades yang pendukungnya bentrok, Aminudin (43) mengatakan, mereka mengungsi lantaran takut keselamatannya terancam pasca bentrokan antara pendukungnya dengan pendukung calon kades lain, Zaenal.
"Karena alasan keselamatan saja, saya ngungsi dengan keluarga dan para pendukung saya yang lain. Anak-anak dan balita juga ikut diungsikan," kata Aminudin kepada detikcom di Mapolres Garut, Jalan Sudirman, Selasa (23/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perkelahian Antar Pendukung Calon Kades di Garut, Dua Orang Terluka
Sementara itu Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan Tampubolon mengatakan, para pengungsi tersebut mulai dievakuasi ke Mapolres Garut sejak Minggu (21/5/2017) pagi. Para korban tersebut berada di Aula Mumun Surachman Polres Garut.
"Jumlahnya ada 52 orang, dievakuasi sejak minggu pagi. Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini," kata Ridwan kepada wartawan di Mapolres Garut, Selasa (23/5/2017) siang.
Hingga kini, puluhan anggota polisi dan TNI masih berjaga di sekitar lokasi bentrokan tepatnya di Kampung Sawah Beura, Desa Cimareme Banyuresmi Garut untuk mengantisipasi bentrokan susulan.
Sebelumnya diberitakan dua kubu pendukung calon Kepala Desa Cimareme terlibat bentrokan Sabtu (20/5/2017) malam. Bentrokan tersebut diduga akibat kesalahpahaman antara kedua kubu.
Akibatnya, dua orang pendukung calon kades bermana Zaenal, Rukhiyat (40) dan Maman (50) hingga kini masih dirawat di rumah sakit, karena mengalami luka parah.
(ern/ern)











































