Diantar seribuan pendukungnya, Sunjaya bersama istrinya menuju Kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon dari Pendopo Kabupaten Cirebon menggunakan mobil double cabin. Selama perjalanan Sunjaya bersama istri duduk di bagian bak terbuka sambil menyapa warga.
Sesampainya di Kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Sunjaya langsung melakukan pendaftaran. Di dalam ruangan dia mendaftar dengan didampingi oleh sejumlah sepuh dan kiai di Kabupaten Cirebon. Tak lupa para pendukung Sunjaya turut mendampingi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan kalau saya ke desa-desa sampai anak-anak sudah tahu dan mengenal saya sebagai bupati," katanya, Sabtu (20/5/2017).
Sunjaya mengklaim selama dia menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Cirebon tidak pernah ada masalah yang menjadi gejolak di masyarakat. "Jadi sepanjang tidak ada masalah masyarakat akan tetap memilih saya," ucapnya optimistis.
Foto: Tri Ispranoto |
Disinggung kasus nikah siri yang sempat menerpa, Sunjaya mengaku hal itu tidak akan mempengaruhi elektabilitas dan popularitas dirinya. Terlebih saat ini kasus tersebut telah dinyatakan gugur oleh pihak kepolisian.
"Kasus itu terbukti isu belaka. Ya, biasa kalau seperti saat ini pasti ada yang akan saling menjatuhkan. Namanya dinamika politik," tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Asep Saefullah menjelaskan, pendaftaran bakal Cabup Cirebon dari PDIP sengaja dibuka pada 20 Mei karena bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasiol.
Begitu juga dengan penutupan pendaftaran yang akan dilakukan pada 6 Juni 2017 mendatang karena dianggap Bulan Juni adalah bulannya Presiden Indonesia pertama, Soekarno. "Juni adalah bulannya Bung Karno. Kita ambil spirit itu," ujarnya.
Asep mengatakan, pada hari pertama dibuka baru Sunjaya saja yang mendaftar. Namun dia mengklaim sudah ada beberapa orang yang akan menyusul mendaftar di hari-hari selanjutnya hingga masa pendaftaran ditutup. (ern/ern)












































Foto: Tri Ispranoto