Butuh waktu 3-5 jam dan 2-3 orang untuk menyelesaikan sebuah gambar berukuran 4x3 meter.
"Lamanya pembuatan gambar ini tergantung kesulitan gambar yang dibuat," kata salahsatu siswa Ardiansyah (16), kepada detikcom, saat ditemui di Jalan Desa Biru, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (20/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mural yang dibuat para siswa bertemakan ilmu pengetahuan di antaranya pendidikan, kesehatan, pertanian, kebersihan, pemandangan, gotongroyong, pembangunan dan lainnya.
Aksi mural tersebut bekerjasama dengan Desa Biru, selain membuat gambar ikonik para siswa juga membuat mural bertemakan 10 Program PKK, motto, visi misi Desa Biru, dan ucapan selamat datang untuk tim penilai lomba desa tingkat Provinsi Jabar, karena diketahui Desa Biru Majalaya merupakan desa terbaik tingkat Kabupaten Bandung yang dilombakan ke tingkat provinsi.
Pantauan detikcom, ada sekitar 30 orang siswa dengan peran berbeda-beda. Ada yang bertugas mencampur cat, membuat sketsa, memberi arahan dan juga sebagai jutu lukis. Aksi tersebut sudah dilakukan, Selasa (16/5) lalu, sudah ada sekitar 12 gambar yang mereka buat. Untuk menggambar di bagian atas tembok siswa tersebut menggunakan tangga.
![]() |
Sebelum memoles tembok menggunakan cat, para siswa itu membuat sketsa gambar di kertas polos berukuran A4. Setelah sketsa jadi, mereka langsung membuat sketsa menggunakan kapur tulis di tembok itu, setelah sketsa gambar jadi langsung dipoles menggunakan cat beragam warna.
"Banyak tahapannya, buat sketsa di kertas, terus sketsa di temboknya lalu diteruskan dengan pemolesan menggunakan cat," tambahnya.
Andiansyah juga mengungkapkan, seni melukis atau menggambar di tembok atau saat ini dikenal dengan sebutan mural banyak digemari. "Terutama bagi anak-anak muda zaman sekarang," ungkapnya.
![]() |
Tembok yaang awalnya polos kini enak dipandang karena penuh warna sehingga mencuri perhatian pengguna jalan. Meski pengerjaan belum sepenuhnya selesai tak jarang para pengguna jalan berhenti di tembok yang telah selesai di gambar untuk berswafoto.
Sementara itu, salahsatu pembina Nova Hartono, mengaspresiasi aksi mural yang dilakukan para siswa. "Ini kegiatan positif, tujuannya ingin memandirikan siswa agar terlihat menonjolnya, daripada coret-coret negatif dan hanya membuat kotor," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini