Jelang Ramadan, Harga Bawang Putih di Pasar Soreang Mulai Naik

Jelang Ramadan, Harga Bawang Putih di Pasar Soreang Mulai Naik

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 19 Mei 2017 13:04 WIB
Foto: Wisma Putra
Bandung - Pemkab Bandung bersama Polres Bandung melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional dan modern yang ada di Kabupaten Bandung untuk memantau kebutuhan pangan menjelang Ramadhan.

Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Kadisperindag Poppy Hopipah, Kadis Pertanian dan Peternakan Tisna Umaran, Kadis Pangan Dadang Hermawan dan Kasatreskrim Polres Bandung AKP Firman Taufik di Pasar Soreang Kabupaten Bandung menemukan harga jual bawang putih mengalami kenaikan.

Popi mengatakan, komoditas bawang putih mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 15 ribu per kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya harga bawang putih yang dijual pedagang sebesar Rp 50 ribu per kg sekarang dijual Rp 65 ribu per kg," kata Popi kepada wartawan di Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jum'at (19/5/2017).

Ia mengungkapkan, kenaikan harga tersebut diakibatkan pasokan barang tidak ada, disinyalir di Bekasi ada penimbunan bawang putih. Masalah tersebut akan menjadi bahan evaluasi baik pemerintah daerah dan Polres Bandung. "Mudah-mudahan dengan diketemukannya penimbun itu nanti bisa menstabilkan harga," ungkapnya

Sementara untuk harga cabai merah, tanjung, hijau dan rawit relatif stabil. Kasatreskrim Polres Bandung AKP Firman Taufik berujar, pengawasan terhadap stok komoditas bahan pokok akan dilakukan hingga satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Pihaknya akan menindak distributor atau pedagang yang sengaja menaikan harga secara sepihak.

Harga Daging Sapi Naik
Selain bawang putih, harga daging sapi lokal Rp 100 ribu per kg, sementara untuk harga daging sapi beku impor Rp 90 ribu yang sebelumnya Rp 80 ribu per kg.

"Harga daging beku di pasar Soreang mencapai Rp 90 ribu lebih. Dimana, harga awal sebesar Rp 80 ribu dan pedagang menjual Rp 90 ribu dengan keuntungan Rp 10 ribu. Karena daging sapi yang didapatkan pedagang dari distributor swasta non Bulog," kata Popi.

Meski begitu, menurutnya, daging impor sudah masuk ke pasar tradisional sehingga masyarakat sudah mau menerima daging impor untuk dikonsumsi. Sementara itu, harga daging lokal masih mencapai Rp 100 ribu. "Bila masyarakat tidak bisa beli daging lokal bisa beli daging beku impor," ungkapnya.

Kadis Pertanian dan Peternakan Pemkab Bandung, Tisna Umaran mengatakan seharusnya daging sapi beku dijual Rp 80 ribu sesuai kebijakan pemerintah pusat. Apabila ada pedagang yang menjual lebih dari Rp 80 ribu dan mendapat daging dari bulog maka merupakan pelanggaran.

"Yang menjual Rp 90 ribu daging sapi beku perkilogram itu dari distributor swasta kami dari tim akan membahas itu," ujarnya.

Tisna mengungkapkan, stok untuk daging sapi lokal hingga Hari Raya Idul Fitri mencapai 565 ton, ditambah dengan stok daging beku yang dikeluarkan oleh bulog. Ia berharap kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mengkondumsi daging sapi dengan cukup.

"Dari data yang kami miliki stok aman, tapi perlu diwaspadai itu distribusi apakah daging yang di potong untuk dikonsumsi, atau untuk persediaan seBandung raya,"pungkasnya. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads