Menurut Deddy, meski kedua nama itu sudah dikerucutkan oleh DPW dalam Rakorwil PKS Jabar, Sabtu (13/5) lalu, namun siapa calon yang akan maju dalam Pilgub Jabar 2018 masih belum pasti. Karena sejauh ini belum ada keputusan resmi dari DPP.
"Semua masih cair. Ini masih wacana-wacana, belum ada satupun bentuk keputusan DPP. Kita lihat saja," kata Deddy, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (17/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus realistis, bagaimana partai koalisi melihat individu yang ditawarkan. Jangan-jangan saya juga enggak kepilih kan," ucapnya.
Disinggung soal politik dinasti bila Netty jadi maju, Deddy menyebut harus jadi bahan pertimbangan. "Ya mungkin akan jadi bahan pertimbangan. Tapi ini kan DPP belum memutuskan," katanya.
"Jadi kita jangan menduga-duga, berandai-andai sehinga ada indikasi berkonotasi buruk. Kan belum diputuskan DPP siapa calon-calon yang mendampingi atau jadi Jabar satunya. Kita enggak tahu. Masih cair semua," ujarnya.
Pihaknya saat ini terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai seperti PKS, PBB, Gerindra, Demokrat, dan PAN. "Bahas macam-macam. Nanti dengan Demokrat akan ada kegiatan di Garut tanggal 21 ini," ucapnya.
Sebelumnya, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat memutuskan akan mengusung Netty Prasetyani Heryawan dan Ahmad Syaikhu sebagai kandidat calon gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 mendatang.
Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Ketua DPW PKS Jabar itu akan diajukan DPW PKS Jabar kepada DPP PKS sebagai kandidat cagub. Dua nama itu muncul setelah melalui proses yang telah dilakukan internal partai.
"Alhamdulillah ada satu tahap lebih maju. Pengusulan calon kita kerucutkan menjadi dua orang. Ibu Netty Heryawan dengan Pak Ahmad Syaikhu," kata Sekum DPW PKS Jabar Abdul Hadi. (ern/ern)











































