Syarwan Hamid: Tak Perlu Pakai Isu SARA di Pilgub Jabar

Syarwan Hamid: Tak Perlu Pakai Isu SARA di Pilgub Jabar

Mochamad Solehudin - detikNews
Selasa, 16 Mei 2017 13:55 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Sejumlah pihak khawatir pelaksanaan Pilgub Jabar 2018 diramaikan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), seperti yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta lalu. Begini menurut Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Syarwan Hamid.

Mantan Mendagri ini menyatakan, tidak perlu ada isu SARA dihembuskan pada Pilgub Jabar mendatang. Apalagi di provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 46 juta jiwa ini mayoritas muslim.

"Saya pikir enggak perlu pakai isu SARA. Apalagi Jabar mayoritas muslim. Jadi kecil kemungkinan terjadi seperti di Jakarta," kata dia, saat ditemui dalam acara diskusi dengan tema "Kebangkitan Islam di Jabar", di Kantor ICMI Jabar, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Selasa (16/5/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, masyarakat Jabar saat ini sudah dewasa. Sehingga tidak akan mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak penting. "Saya kira enggak perlu (pakai Isu SARA). Umat Islamnya besar di sini. Kalau ada yang pakai isu SARA berarti mereka kecil," katanya.

Lebih jauh dia juga melihat, dari nama-nama yang disebut akan maju dalam Pilgub Jabar kecil kemungkinan terjadinya konflik SARA. Mulai dari Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Dedi Mulyadi, ketiganya merupakan umat muslim.

"Tinggal sekarang masyarakat Jabar dengan mayoritas muslim suka yang mana," katanya.

Di lokasi yang sama, Ketua ICMI Jabar Mohamad Najib menyatakan pemimpin Jabar ke depan mutlak harus dari kalangan muslim. "Bagi ICMI pemimpin Jabar ke depan mutlak harus muslim," katanya.

Selain itu, pemimpin Jabar harus memiliki integritas dan mengedepankan nilai-nilai keislaman. Pemimpin Jawa Barat harus berwawasan tinggi. "Kemudian memiliki komitmen apresiasi terhadap nilai-nilai budaya yang berorientasi pada kearifan lokal. Sehingga tidak terjadi benturan antara budaya dan agama," tandasnya.

(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads