"Untuk memastikan penyebab meninggalnya kita sedang menunggu hasil autopsi dalam yang sudah dilakukan kemarin," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus via telepon, Senin (15/5/2017).
Baca juga: Teka-teki Tewasnya Dosen ITB dan Luka di Kepala
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusri belum bisa menduga-duga penyebab kematian Suryo. Polisi tetap menunggu hasil autopsi oleh tim forensik RSUD Sayang Cianjur dan dokter polisi dari Polres Cianjur.
"Ini masih diteliti untuk mengetahui penyebabnya apakah karena loncat bunuh diri atau memang ada hal lain," ucap Yusri.
Baca juga: Misteri Jarak Mobil dan Lokasi Temuan Jenazah Suryo Utomo
Soal luka di bagian kepala Suryo, polisi tetap menunggu hasil autopsi dari tim forensik. "Kita masih belum tahu apakah lukanya itu karena senjata tajam, benda tumpul, atau terbentur," katanya.
Suryo hilang usai mengantar ibunya Ika Rini Astuti ke Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jabar, pada Rabu (10/5). Suryo mengantar ibunya menggunakan mobil Toyota Vios bernopol F 1031 DC.
Jejak Suryo sempat terlacak saat mobilnya ditemukan di kawasan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jabar pada Kamis (11/5) oleh Polsek Ciranjang. Mobil itu sudah diserahkan ke Polrestabes Bandung.
Dosen ITB Ditemukan Tewas, Keluarga Yakin Tidak Dibunuh atau Bunuh Diri
Hingga akhirnya pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 15.30 WIB sesosok mayat mirip Suryo ditemukan mengambang di waduk Cirata. Jajaran Polsek Ciranjang langsung mengevakuasi mayat tersebut ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Cianjur.
Setelah dilakukan pengecekan, Minggu (14/5) pihak keluarga membenarkan bahwa mayat tersebut Suryo. Jenazah bapak satu anak ini sudah dimakamkan di TPU Cikutra, Kota Bandung, kemarin malam. (bbn/bbn)











































