"Namun belum kita pastikan (luka) itu akibat apa, termasuk (apakah) kemungkinan penganiayaan. Kita akan pastikan karena lukanya acak," ujar Kapolsek Ciranjang Kompol Sjafri Lubis, Minggu (14/5).
Sementara itu Paman korban, Widanarto (60) mengatakan kini keluarga kini sudah yakin. "Iya, itu jenazah Suryo keponakan saya. Semalam pihak keluarga masih ragu, tapi sekarang sudah yakin, itu Suryo," kata Widanarto kepada detikcom di IPJ RSUD Sayang Cianjur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah yakin, namun mewakili keluarga korban, pihaknya mengijinkan jenazah Suryo untuk diautopsi dan tes DNA. "Agar lebih meyakinkan saja, termasuk untuk mengetahui penyebab kematiannya," ucap Widan.
Untuk mengetahui penyebab kematian Suryo, tim forensik RSUD Cianjur melakukan autopsi sore ini. Itu juga untuk menjawab keraguan keluarga soal identitas jenazah.
Suryo dilaporkan hilang usai mengantar ibunya ke Terminal Leuwipanjang, pada Rabu. Ibunya yang sudah berada di Bogor pada Rabu sore, ditelepon istri Suryo menanyakan keberadaan suaminya.
Keesokan harinya, mobilnya ditemukan di kawasan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jabar pada Kamis (11/5) oleh Polsek Ciranjang. Semua barang-barang milik pribadinya termasuk dompet dan handphone ada dalam mobil.
Sabtu sore, ditemukan mayat laki-laki di Waduk Cirata, Ciranjang, yang jaraknya cukup jauh dari lokasi temuan mobil sekitar 15 kilometer.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini