Meski begitu pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi untuk menghalau pergerakan massa dari Jabar yang akan bertolak ke Jakarta. "Antisipasi tetap kita lakukan. Kita deteksi tidak sampai 500. Mudah-mudahan tambah kurang. Kalau yang nyuri-nyuri kan ada saja," kata Anton, usai menghadiri rapat, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (4/5/2017).
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Jabar supaya tidak ikut dalam aksi yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dan sejumlah ormas Islam, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pasca Aksi 212, jumlah warga Jabar yang ikut dalam aksi serupa di Jakarta jumlahnya semakin berkurang. Terlebih itu bukan urusan masyarakat Jawa Barat.
"Sudahlah itu kan urusan DKI Jakarta, dan masyarakat Jabar juga sudah sadar bahwa itu adalah masalah politik di Jakarta," ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk mempercayakan keputusan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada pengadilan. (ern/ern)











































