Peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 15.00 WIB setelah air kiriman dari wilayah Alam Endah Ciwidey tidak dapat tertampung oleh Sungai Ciwidey yang berada di perbatasan Kecamatan Ciwidey dan Kecamatan Pasirjambu.
Di Kecamatan Ciwidey sebanyak 14 rumah rusak termasuk satu masjid, empat rumah hanyut dengan jumlah 21 KK dan 67 jiwa. Sementara di Kecamatan Pasirjambu sembilan rumah rusak sedang dengan jumlah 9 kk, 36 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juherman mengungkapkan penghuni empat rumah yang hanyut oleh banjir bandang sudah mengosongkan rumahnya masing-masing. "Penghuni sudah mendeteksi ketika air naik mereka mengamankan diri. Sebetulnya jika aliran sungai deras sudah biasa, baru sekarang terjadi karena debit air cukup besar dan tidak tertampung oleh sungai," ungkapnya.
Salahsatu warga Kampung Cimuncang, Desa/Kecamatan Ciwidey Nina Nurhalifah (40) yang rumahnya hanyut terbawa aliran air Sungai Ciwidey mengatakan sebelum banjir bandang terjadi suara air yang bergemyruh sudah terdengar.
"Saya cuek saja karena suara airnya mirip sebelum-sebelumnya. Saya sedang di dalam rumah dan dikasih tau adek kalau air sudah masuk rumah, lima menit dari sana air rumah saya hanyuy ternawa air," katanya.
Nina menambahkan, tidak ada barang-barang tersisa, semuanya habis. "Hanya baju saja yang saya pakai," tutupnya. (ern/ern)