Garut - Sejumlah warga yang bermukim di area perkebunan teh Dayeuhmanggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyulap area tempat tinggalnya menjadi kawasan ramah lingkungan nan cantik dan asri. Warga setempat menjuluki permukimannya dengan nama Kampung
My Darling.
Keindahan kampung ini terletak di kaki Gunung Cikuray. Penamaan
My Darling ini akronim dari kalimat Masyarakat Sadar Lingkungan.
"Kami sepakat mengganti nama dari Batako menjadi Kampung
My Darling, karena kami berkeinginan untuk menata perkampungan ini menjadi lebih baik lagi dan enak dikunjungi," ucap penggagas Kampung My Darling, Asep Budi Jatnika (55), kepada detikcom di Kampung
My Darling, Minggu (23/4/2017) kemarin.
 Foto: Hakim Ghani |
Kampung
My Darling dicetuskan warga setempat pada awal 2017. Penduduk di kampung ini berjumlah 283 jiwa. Mereka mengusung 'Azas Manfaat' yaitu memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga untuk dijadikan hiasan mempercantik hunian.
 Foto: Hakim Ghani |
Warga Kampung
My Darling menghias secara apik halaman rumahnya dengan berbagai jenis bunga dan tanaman bermanfaat. Rumah-rumah dicat berbagai macam warna cerah. Bukan hanya itu, warga membuat aneka pernak pernik menarik berbahan barang-barang bekas, seperti kaleng dan ember jadi tempat sampah serta celana tak terpakai dimanfaatkan menjadi pot bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya di sini semua yang dianggap sampah itu bisa berguna dan memiliki manfaat bagi warga itu sendiri," kata Asep.
 Foto: Hakim Ghani |
Sejak kali pertama diperkenalkan ke publik, hingga kini sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Selain bisa memanjakan mata dengan indahnya pemandangan di sekitar kampung, para wisatawan dapat merasakan udara sejuk khas pegunungan. Rencananya, warga sekitar tengah berupaya membangun kawasan wisata air terjun, yang berjarak beberapa meter dari lingkungan Kampung My
My Darling.
"Sudah lumayan banyak pengunjung, rencananya kami ingin mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan wisata edukasi," ujar Asep.
Kampung
My Darling ini memiliki luas sekitar 5 hektare. Lokasinya sekitar 18 kilometer dari pusat Kota Garut. Jarak tempuh dari pusat Kota Garut ke kampung ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.
 Foto: Hakim Ghani |
(bbn/bbn)