Namanya Gang Ruhana, berada di pinggir Jalan Lengkong Kecil. Sebuah gapura berwarna hijau bertuliskan Masjid dan Madrasah Al-Amanah menjadi gerbang kawasan tersebut.
Bersih, rapi, itulah kesan pertama saat melangkahkan kaki di Gang Ruhana. Di tembok sebelah kiri terdapat lukisan mural. Di sebelah kanan, terdapat aneka tanaman hijau yang membuat asri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Detikcom berbincang dengan Agus Sujana, Ketua RT 1 RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Menurut Agus, toleransi sangat dijunjung tinggi di wilayahnya.
Agus memang besar di sana. Sejak kecil Agus sudah memahami toleransi. Hidup damai berdampingan dengan tetangga-tetangganya yang beragam agama dan budaya.
"Kita warga di sini sudah biasa. Dengan orang Vihara, orang Gereja enggak ada bedanya. Sudah biasa, sejak kecil bergaul dengan orang Tionghoa, yang beragama kristen, konghucu, semua bergaul enggak nyindir-nyindir," ujar Agus ditemui di kediamannya, tak jauh dari Masjid Al-Amanah, Senin (17/4/2017).
![]() |
Agus menceritakan, di wilayahnya, selalu kental dengan gotong-royong. Seperti di hari kemarin, Minggu (16/4/2017), warga masyarakat bahu membahu mengecat mural dan merapikan gang menjadi lebih indah.
"Seperti kemarin ngegambar mural itu ramai sekali. Catnya sumbangan dari warga tionghoa, yang mengerjakannya beramai-ramai hampir latar belakangnya beda-beda. Semua bersama-sama," tutur Agus.
Melihat kondisi intoleransi yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia, Agus sangat menyayangkan. Dia berharap, toleransi yang ada di wilayahnya ini bisa menjadi potret sejuknya toleransi di Kota Bandung bahkan Indonesia.
"Saya heran kenapa di tv-tv seperti itu. Padahal di kami ini sangat rukun. Saling bantu. Yang penting kebudayaan dipupusti (dijunjung tinggi), tapi tidak boleh migusti (dituhankan)," ucap Agus.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini