Menengok Sejuknya Kampung Toleransi di Gang Ruhana Bandung

Menengok Sejuknya Kampung Toleransi di Gang Ruhana Bandung

Avitia Nurmatari - detikNews
Senin, 17 Apr 2017 14:23 WIB
Foto: Avitia Nurmatari
Bandung - Indonesia dengan keanekaragaman budaya dan agama, toleransi menjadi satu keharusan. Hawa sejuk tentang toleransi tersaji di sebuah gang yang berada di RT 1 dan 2 RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong. Di sana berdempetan sebuah gereja, masjid, dan vihara. Masyarakatnya hidup rukun berdampingan.

Namanya Gang Ruhana, berada di pinggir Jalan Lengkong Kecil. Sebuah gapura berwarna hijau bertuliskan Masjid dan Madrasah Al-Amanah menjadi gerbang kawasan tersebut.

Bersih, rapi, itulah kesan pertama saat melangkahkan kaki di Gang Ruhana. Di tembok sebelah kiri terdapat lukisan mural. Di sebelah kanan, terdapat aneka tanaman hijau yang membuat asri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tembok sebelah kanan merupakan tembok Gereja Pantekosta. Setelah berjalan sekitar 50 meter, terdapat Masjid Al-amanah. Nah di samping masjid terdapat Vihara Girimeta. Ketiga rumah ibadah tersebut berdiri berdampingan.

Menengok Sejuknya Kampung Toleransi di Gang Ruhana BandungFoto: Avitia Nurmatari


Detikcom berbincang dengan Agus Sujana, Ketua RT 1 RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Menurut Agus, toleransi sangat dijunjung tinggi di wilayahnya.

Agus memang besar di sana. Sejak kecil Agus sudah memahami toleransi. Hidup damai berdampingan dengan tetangga-tetangganya yang beragam agama dan budaya.

"Kita warga di sini sudah biasa. Dengan orang Vihara, orang Gereja enggak ada bedanya. Sudah biasa, sejak kecil bergaul dengan orang Tionghoa, yang beragama kristen, konghucu, semua bergaul enggak nyindir-nyindir," ujar Agus ditemui di kediamannya, tak jauh dari Masjid Al-Amanah, Senin (17/4/2017).

Gereja di Kampung ToleransiGereja di Kampung Toleransi Foto: Avitia Nurmatari


Agus menceritakan, di wilayahnya, selalu kental dengan gotong-royong. Seperti di hari kemarin, Minggu (16/4/2017), warga masyarakat bahu membahu mengecat mural dan merapikan gang menjadi lebih indah.

"Seperti kemarin ngegambar mural itu ramai sekali. Catnya sumbangan dari warga tionghoa, yang mengerjakannya beramai-ramai hampir latar belakangnya beda-beda. Semua bersama-sama," tutur Agus.

Melihat kondisi intoleransi yang masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia, Agus sangat menyayangkan. Dia berharap, toleransi yang ada di wilayahnya ini bisa menjadi potret sejuknya toleransi di Kota Bandung bahkan Indonesia.

"Saya heran kenapa di tv-tv seperti itu. Padahal di kami ini sangat rukun. Saling bantu. Yang penting kebudayaan dipupusti (dijunjung tinggi), tapi tidak boleh migusti (dituhankan)," ucap Agus.

Masjid dan Vihara berdiri berdampinganMasjid dan Vihara berdiri berdampingan Foto: Avitia Nurmatari
(avi/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads