Dimulai dari Kampung Perelek, hingga Kampung Gotong Royong. Semua gerakan kemasyarakatan yang dinamai 'Sukabumi Hudang Euy' (SHE) itu selalu melibatkan pemuda dan masyarakat.
"Sukabumi hudang itu memiliki arti membangunkan masyarakat yang tertidur, yang dininabobokan oleh harapan dan memilih pasrah dengan keadaan. Dengan aksi-aksi nyata berbasis pada saling berbagi kami berusaha membangunkan masyarakat dan pemuda untuk berkarya sesuai kemampuan mereka," kata Heru Herlambang, inisiator gerakan Sukabumi Hudang Euy kepada detikcom, Sabtu (15/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gerakan sosial yang kami lakukan bebas dari kepentingan politik dan pemerintah sumber anggarannya dari masyarakat setempat yang mampu melalui infak dan perelek yaitu beras yang dikumpulkan dalam wadah plastik dan diambil tiap malam oleh para pemuda desa sambil menjaga lingkungan," lanjut Heru.
Perelek dan uang Infak tersebut kemudian dikeluarkan ketika ada warga yang membutuhkan termasuk salah satunya untuk membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Heru sendiri melarang anggotanya untuk meminta upah ketika proses pembangunan rutilahu berlangsung.
"Untuk pemudanya sendiri Perelek dan Infak bisa dipakai untuk modal beternak ayam, kambing atau sapi. Dengan begitu yang dulunya preman yang dulunya keluyuran enggak jelas bisa menciptakan lapangan kerja sendiri yang menghasilkan uang untuk keluarga," tutupnya.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini