Pengamatan detikcom, kuatnya getaran akibat ledakan membuat belasan kaca jendela rumah warga yang berada tidak jauh dari lokasi pecah. Lokasi pabrik petasan itu memang berada di sekitar pemukiman padat penduduk.
Warga terlihat membersihkan pecahan kaca yang berhamburan di depan tempat tinggal mereka. Meski begitu mereka enggan memberikan keterangan apapun kepada polisi maupun wartawan yang berusaha mencari informasi terkait terjadinya ledakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Syahdan Alamsyah |
"Warga enggan memberikan keterangan, hanya beberapa saja yang mau tapi itu juga tidak spesifik termasuk keterangan kapan para pembuat petasan ini mulai beroperasi," kata Kompol Sulaeman Salim Kabagops Polres Sukabumi Kota kepada detikcom.
Sulaeman menduga pembuat petasan sengaja produksi untuk dipersiapkan Bulan Ramadan yang akan datang. Padahal masih dikatakan Sulaeman, pihaknya sudah rutin melakukan patroli dan memberikan himbauan di kampung yang memang dikenal sebagai kampung petasan tersebut.
"Mereka ini kucing-kucingan dan memilih membangun tempat pembuatan petasan di pinggir perkampungan seperti di bantaran sungai atau pesawahan. Jadi sulit terdeteksi oleh petugas," lanjut dia.
Catatan polisi korban hanya ada satu orang bernama Dayat (53), namun polisi masih melakukan penyelidikan karena diduga masih ada korban lainnya akibat peristiwa itu.
"Saya sudah perintahkan anggota untuk memeriksa rumah sakit atau puskesmas di Sukabumi karena bisa saja ada korban lalu kemudian warga menutupi itu. Mereka khawatir dengan adanya korban permasalahan akan makin panjang, padahal kami sendiri sejak awal sudah tegas melarang warga untuk tidak lagi memproduksi petasan," tandasnya. (ern/ern)












































Foto: Syahdan Alamsyah