Sampah Kondom di Hutan Kerkof, Pol PP Garut: PSK Sering Mangkal

Sampah Kondom di Hutan Kerkof, Pol PP Garut: PSK Sering Mangkal

Hakim Ghani - detikNews
Senin, 10 Apr 2017 15:22 WIB
Hutan Kerkof di Garut. Foto: Hakim Ghani
Garut - Sampah kondom bekas pakai berserakan mengotori area Hutan Kerkof di Garut. Warga mengeluhkan persoalan tersebut lantaran merusak fungsi kenyamanan ruang terbuka hijau. Satpol PP Kabupaten Garut tak menampik di kawasan itu sering mejeng perempuan pekerja seks komersial (PSK).

Kabid Penagakkan Perundang-undangan Daerah (Gakda) Satpol PP Garut Frederico segera turun tangan membereskan keluhan warga soal kondisi memprihatinkan hutan kota tersebut. Ada dugaan tempat ini disalahgunakan untuk aktivitas mesum.

"Kalau memang sudah banyak pengaduan dari masyarakat, kita akan selidiki dan secepatnya akan ditindak," kata Frederico di Markas Satpol PP Garut, Jalan Patriot, Senin (10/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum menyimpulkan sampah-sampah kondom itu berkaitan dengan kehadiran PSK pada malam hari, Satpol PP Garut tetap menelusuri lebih lanjut. "Memang betul di situ sering dipakai mangkal oleh PSK," ujar Frederico.

Sampah Kondom di Hutan Kerkof, Pol PP Garut: PSK Sering MangkalBukan hanya sampah kondom, bekas botol miras mudah dijumpai di Hutan Kerkof. Foto: Hakim Ghani
Warga Garut berada di Jalan Merdeka mengaku resah karena kerap menemukan alat kontrasepsi bekas pakai di lahan Hutan Kota Kerkof. "Bukan sekali dua kali (mnemukan kondom bekas). Hampir setiap hari," ucap Windi Safitri (19), warga setempat.

Suasana hutan kota ini ditutupi rimbunnya pepohonan. Lampu penerangan di lokasi ini tidak berfungsi, sehingga gelap terasa saat malam tiba.

"Kalau malam, enggak terlihat dari luar. Lampunya pada mati," kata Windi.

Bukan hanya sampah kondom, bekas botol minuman keras (miras) mudah dijumpai di Hutan Kerkof.

Area Hutan Kerkof seluas 50 meter persegi ini dibuat pemerintah untuk lokasi hijau di tengah-tengah Kota Garut. Hutan ini dilengkapi tempat duduk bagi para pengunjung. Namun, warga menilai kondisi area hijau ini kumuh dan tidak terawat dengan kehadiran tumpukan sampah. Bahkan aneka sampah menimbulkan bau tak sedap ke pemukiman warga.

Ade Cucu (35), warga lainnya, berharap Pemkab Garut segera membenahi Hutan Kerkof. Ia menyarankan agar hutan kota ini berfungsi sediakala sebagai paru-paru kota yang sejuk dan nyaman bagi masyarakat.

"Harapannya supaya diaktifkan lagi fungsinya," ucap Ade. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads