Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dodo Suhendar mengatakan, selama ini hanya Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) saja yang menjadi rumah sakit rujukan. Akibatnya beban RSHS terlalu besar. Selain itu juga menyulitkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Terutama yang tinggal di lokasi yang jauh dari Kota Bandung.
"Kita ingin mencoba mengurangi beban RSHS dengan mengembangkan rumah sakit rujukan regional. Sehingga yang di daerah bisa dekat untuk berobat," kata Dodo, di Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Jumat (7/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk meningkatkan kualitas ke tujuh rumah sakit tersebut, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad). Dokter-dokter lulusan Unpad diharapkan bisa membantu pengembangan rumah sakit.
"Jadi ini dalam rangka pemerataan tenaga medis dan pemerataan pelayanan,"ucapnya.
Dodo melanjutkan, sebetulnya penetapan sebagai rumah sakit rujukan regional sudah dilakukan. Namun memang belum terlalu optimal. Diharapkan 2018 layanan rujukan terutama untuk penyakit tertentu bisa lebih optimal di tangani di daerah.
Untuk memberikan layanan kesehatan yang baik, tahun ini Dinkes Jabar mendapat jatah anggaran Rp 800 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana terutama alat kesehatan yang dibutuhkan.
"Kita akan mengasesmen kurangnya apa. Satu-satu dulu dilengkapi rujukan supaya bisa lebih optimal memberi pelayanan," ujarnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini