Dalam video tersebut, seorang siswa berseragam batik biru dan celana panjang khas SMP dihajar secara bergantian oleh sejumlah siswa berseragam batik dari sekolah lain.
Diduga korban penganiayaan itu dituding membuat onar dan diminta mengaku. Namun, korban tetap mempertahankan argumennya, ia membantah tuduhan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya menghajar satu orang, sejumlah pelajar tiba-tiba menjadi sasaran emosi pelaku saat 'menonton' aksi penganiayaan tersebut. Sementara salah seorang rekan pelaku yang merekam mencoba menahan agar emosi tidak berlebihan.
Aksi penganiayaan tersebut berakhir setelah korban menangis kesakitan hingga mengundang warga berdatangan untuk melerai. Terdengar suara teriakan seorang perempuan yang membubarkan aksi penganiayaan tersebut. Seketika para pelajar kocar kacir.
Sewaktu dikonfirmasi, Kepsek SMP 1 Suranenggala, Andriati, membenarkan pelaku ialah anak didiknya. "Iya betul ada. Saya sebagai kepala sekolah sangat menyesalkan hal ini," ucapnya saat ditemui di lingkungan sekolah, Rabu (5/4/2017).
Andriati mengatakan, penganiayaan oleh muridnya itu dilakukan terhadap pelajar lain dari SMP 3 Gunungjati. Dia mengaskan, kondisi saat ini sudah kondusif dan kedua pihak bersepakat damai. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini