"Hari ini delapan orang pengikut Wawan kembali kami periksa. Kalau yang penistaan agama itu masalah keyakinan mereka yang melaksanakan salat ke arah timur," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Hairullah di Mapolres Garut, Selasa (4/4/2017).
Selain memeriksa mereka, polisi turut mendengar keterangan saksi lainnya yaitu Kades Tegalgede Kartika Ernawati. Hasil pemeriksaan sementara, delapan orang pengikut Wawan tersebut mengakui adanya negara di tanah air selain Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti Wawan akan kami panggil lagi di agenda berikutnya untuk menambah kekurangan BAP (berita acara pemeriksaan) sebelumnya," kata Hairullah.
Pengikut NII di Garut
Di sela-sela pemeriksaan, salah seorang pengikut Wawan, Iwan (53) mengatakan, pengikut NII yang melaksanakan salat menghadap timur di wilayah Kecamatan Pakenjeng berjumlah lebih 80 orang.
"Jumlah kami yang dewasa hanya sepuluh, tapi disana (Pakenjeng) ada 80 anak-anak kami, yang juga ikut," kata Iwan.
Bahkan, dia mengklaim, saat ini ada ribuan orang yang merupakan pengikut NII di Garut. "Jumlahnya 2.002 orang di Garut. Selain di Garut, banyak juga yang di Jakarta, Indramayu dan Semarang," ucap Iwan.
Ia dan para pengikut NII yang lain melaksanakan salat menghadap timur atas perintah Sensen Komara yang mengklaim dirinya seorang Presiden dan Rasul NII.
"Kami yakin pada pak Sensen, karena kan dalam agama juga akan ada nabi yang datang di akhir zaman. Tapi hingga kini kami tunggu-tunggu kan enggak ada. Nah, dari situlah kami yakin pak Sensen ialah nabi kami," ujar Iwan. (bbn/bbn)











































