Kepastian tersebut berdasarkan penyelidikan personel Resmob Satreskrim Polres Bandung dan Unitreskrim Polsek Katapang. Kapolres Bandung AKBP M Nazly Harahap melalui Kasat Reskrim Polres Bandung AKP Niko N Adi Putra menyatakan personelnya turun tangan menelusuri informasi tersebar di media sosial (medsos) soal penculikan dua bocah itu.
"Keterangan disampaikan ketua RW 13 Novianto itu tidak benar. Kami tidak menemukan fakta yang menguatkan bahwa terjadi penculikan terhadap dua anak itu," kata Niko kepada detikcom via telepon, Minggu (26/3/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang tua mencari, namun keberadaan keduanya tak diketahui. Situasi tersebut membuat orang tua serta warga sekitar panik dan menyangka F dan R diculik.
"Keduanya ternyata mengaku bersembunyi di halaman rumah tetangga. Jadi mereka ngumpet karena tidak mau mengaji " kata Niko.
Di halaman tempat tinggal tetangga, sambung Niko, ada satu jas hujan jenis ponco menyelimuti sepeda motor pemilik rumah. Rupanya F dan R sembunyi di balik ponco itu selama sekitar dua jam, bahkan sempat ketiduran.
Jelang magrib, keduanya beranjak dalam kondisi baru bangun. Seketika suasana heboh saat warga melihat bocah tersebut lagi berjalan menuju rumahnya.
"Kami menyayangkan sikap ketua RW tersebut. Dia juga tahu kabarnya dari orang lain dan belum tentu kebenaran informasinya, tapi dia sudah menyebarkan info ke medsos," ucap Niko.
Kapolsek Katapang AKP Mohammad Noor mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Katapang untuk bijak menyikapi informasi dan selalu mengecek kebenaran suatu kabar yang belum pasti. "Kalau memang ada apa-apa segeralah laporan ke aparat setempat, terutama Babinkamtibmas, agar tidak terjadi keresahan di masyarakat," kata Noor.
Ketua RW 13 Novianto mengaku salah menyebarkan kabar tidak benar berkaitan hal tersebut. Di hadapan polisi, Novianto menyesali perbuatannya. "Saya minta maaf. Informasi tersebut tidak benar," ucap Novianto di Mapolsek Katapang. (bbn/bbn)











































