Tangis Amih saat Ceritakan Proses Digugat Anak karena Utang

Tangis Amih saat Ceritakan Proses Digugat Anak karena Utang

Hakim Ghani - detikNews
Jumat, 24 Mar 2017 16:37 WIB
Foto: Hakim Ghani
Garut -

Siti Rohayah (83) atau akrab disapa Amih, tidak menyangka bakal berurusan dengan hukum di usia senja. Bahkan sampai jadi pesakitan. Apalagi masalahnya hanya utang-piutang.

Amih ditemui detikcom di rumah anak bungsunya, Leni, di Kelurahan Muara Sanding, Garut Kota, Garut, Jumat (24/3/2017). Dia menceritakan bagaimana anak ke-9, Yani dan suami Handoyo, menyeretnya ke pengadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia itu anak yang baik, nggak pernah ada masalah dengan saya sebelumnya," kata Amih pelan.

Amih diam. Dia mengusap air mata. Kemudian melanjutkan bicara," Saya tidak tahu apa-apa tentang kasus ini."

Tangis Amih Ceritakan Proses Digugat Anak karena UtangFoto: Hakim Ghani

Ibu 13 anak ini merasa dijebak oleh anaknya. Dia mengaku hanya diminta menandatangani oleh Yani dengan alasan takut ditalak suami.

"Amih mah nggak nyangka anak yang disayang Amih malah ngegugat ke pengadilan. Dia cuman ngomong tolong tanda tanganin surat ini. Katanya dia takut dicerai oleh suaminya. Ya Amih selaku orang tua kan nggak mau lihat anaknya disakitin, ya Amih tanda tangan aja," ungkap Amih sambil kembali mengusap air mata.

Amih menjalani sidang di Pengadilan Garut, Kamis (23/3) kemarin. Berdasarkan uraian di persidangan, kasus utang-piutang itu terjadi pada 2001 silam. Anak ke-6, Asep, meminjam uang Rp 42 juta ke Yani dengan jaminan sertipikat rumah Amih. Hingga saat ini, hanya Rp 22 juta yang terbayar.

Yani meminta Amih menandatangani surat pernyataan. Nah, itulah yang jadi dasar gugatan bahwa utang tak terbayar sehingga kasus berlanjut ke proses hukum. Dan Amih pun jadi pesakitan di pengadilan. Sidang berikutnya digelar pekan depan. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads