Aksi Maman dan Yayan, Keluarga yang Jadikan Kalajengking sebagai Lauk

Aksi Maman dan Yayan, Keluarga yang Jadikan Kalajengking sebagai Lauk

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 24 Mar 2017 11:48 WIB
Foto: Wisma Putra/detikcom
Sumedang -

Pagi tadi berjalan biasa, Maman Hidayat (41) dan Yayan Septian (36) warga Kampung Cibembem RT 1 RW 12, Desa Cimanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang kembali pada aktivitasnya sebagai pencari serangga berjenis kalajengking dan tarantula.

Maman dan Yayan mencari nafkah dengan mencari kalajengking dan tatantula yang kemudian mereka olah menjadi minyak. Minyak tarantula dan kalajengking dipercaya memiliki banyak khasiat. Mulai dari khasiat menumbuhkan bulu hingga menyembuhkan berbagai penyakit, terutama asma dan penyakit kulit

Keduanya biasa mencari serangga tersebut di sekitaran kampung hingga Gunung Patambon Sumedang yang jaraknya bisa mencapai 500 meter - 5 kilometer. Saat detikcom berkunjung ke rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB, Maman dan Yayan sudah bersiap mencari serangga ke hutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada persiapan dan alat khusus dari mereka untuk menangkap serangga. Bermodalkan sebilah golok dan tangan kosong itulah persiapan yang dilakukan Maman dan Yayan.

Kaki mereka terus melangkah mengintari bukit-bukit, berjalan lirik kiri kanan dan naik turun, lubang demi lubang mereka amati. Tidak gegabah memilih lubang, lubang kalajengking berbentuk bulatan kecil dan keluar akar rerumputan dan lubang tarantula berbentuk bulatan besar tertutupi oleh jaring laba-laba berwarna putih.

"Ku bedog we sareng ku panangan ngoreknamah, bedogna di tojoskeun kana liang lamun ayaan pasti kaluar. Nya kudu ati-ati bisi liang oray nu dikodokna. (menggunakan golok dan tangan, goloknya dimasukan ke dalam lubang, kalau ada serangganya pasti keluar. Harus hati-hati takutnya malah lubang ular," kata Maman, Jumat (24/3/2017).

Lubang demi lubang apik diamati. Belasan tarantula dan kalajengking berukuran 10-15 cm berhasil dikumpulkan dalam waktu 1 jam.

"Muhun kamari rame nu kadarieu nu masihan bantosan, tapi kalajengking sareng lancahna teh seep. Ayena ngala dei, saurna bade aya tamu dei dinten ayena. (Iya, kemarin banyak orang kesini masihan bantosan ka keluarga tapi kalajengking dan tarantulanya habis, katanya akan ada lagi tamu lagi hari ini," tambah Maman.

Mereka memiliki profesi sebagai pencari tarantula dan kalajengking sudah berjalan selama 8 bulan meneruskan profesi ayahnya yang bernama Maman Karman (67) yang kini transmigrasi menjadi buruh petik teh di Padang.

Yayan mengungkapkan, profesi sebagai pencari kalajengking dan tarantula didapatkannya dari sang ayah. "Upami bapakmah tos puluhan taun, abdi sareng pun raka ngiring ngala kalajengking jeumg lancah sareng bapak hampir belasan taun. "Kalau bapak sudah puluhan tahun, jika saya dan kaka ikut sama bapak ikut mencari kalajengkin dan tarantula hampir belasan tahun," ungkapnya.

Selama mencari serangga bersama ayahnya, Maman dan Yayan hanya ikut menemani saja, tidak sampai detail mengetahui karakteristik serangga dan perbedaan antata lubang kalajengking tarantula dan ular.

"Bapa ka Padang, permintaan minyak lancah sareng kopi kalajengking seuur nu milari. Ari abdi sareng raka teu apal kumaha ngala sareng liangna nu kumah da apalna teh nganter bapa we ka leuweng, nya akhirnya diajar dei ti nol (Bapak tansmigrasi ke Padang, permintaan minyak tarantuka dan kopi kalajengking banyak yang mencari. Karena saya dan kaka saya tidak tahu cara mencarinya jika dulu taunya mengantar bapak saja ke hutan dan akhirnya belajar lagi dari nol)," jelasnya.

Setelah berhasil mengumpulkan belasan kalajengking dan tarantula, Maman dan Yayan kembali ke rumahnya. Biasanya jika sedang banyak pesanan mereka langsung mengolahnya dengan cara menyangrai kalajengking atau tarantula dicampur dengan kemiri dan minyak keletik menggunakan wajan bertungku kayu bakar.

Aksi Maman dan Yayan, Keluarga yang Jadikan Kalajengking sebagai LaukFoto: Wisma Putra/detikcom

Yayan menyampaikan, jika sepi pembeli biasanya minyak tarantula dan kopi kalajengking mereka jual langsung ke wilayah Bandung Raya. "Taman Sari, Sorrang, Cimahi, Tegallega berputar selama dua hari. Lamun sepi uih dei we kalembur (kalau sepi balik lagi ke kampung)," tambahnya.

Maman dan Yayan menjelaskan, profesinya saat ini memang tidak menjanjikan bagi masa depan anak-anaknya. Mereka berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk memberikan lapangan pekerjaan. "Nya dibantos, tapi ulah jiga bapa ditransmigrasikeun kalah jadi buruh metik teh (Ingin dibantu, tapi jangan ditransmigrasikan seperti bapak menjadi buruh petik teh," pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(trw/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads