Hoax yang tersebar kali ini berisi tentang informasi penculikan dan penjualan organ tubuh kepada anak-anak di wilayah Cianjur. Dalam informasi hoax itu juga disebut sudah ada korban yang diculik kemudian dikembalikan oleh pelakunya setelah lebih dulu organ tubuhnya diambil dan dijual.
"Sumber informasinya tidak jelas, pelaku penyebar hoax ini tidak mencantumkannya. Yang membuat kami geram mereka menyebut nama satu wilayah dan seolah-olah informasi tersebut sebuah fakta, saya pastikan informasi itu tidak benar dan meresahkan," kata Kapolres Cianjur AKBP Arif Budiman kepada detikcom, Rabu (22/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ada yang kita tangani itu terjadi di wilayah Kecamatan Cidaun, korbannya anak-anak. Namun korban kembali ke keluarganya dalam keadaan selamat. Bahkan pelakunya juga sudah kita tangkap. Informasi hoax itu menyebut ada pembunuhan dengan korban anak kecil, kita pastikan itu tidak benar," lanjut Arif.
![]() |
Arif meminta masyarakat khususnya pengguna media sosial untuk lebih teliti dalam mencerna informasi dan mencari pembanding sebelum menyebarkannya. Banyak media mainstream yang sudah terverifikasi biasanya akan memberitakan informasi-informasi yang lebih jelas dan layak dipercaya.
"Waspada harus, namun tidak lantas masyarakat ini dibikin paranoid. Banyak kejadian menonjol dimana pengemis dipukuli, orang gila nggak ngapa-ngapain dicurigai. Nah ini yang kita bilang informasi hoax sudah menjadikan masyarakat kita ketakutan," tutupnya.
Sebelumnya, info serupa juga beredar di Cianjur. Juga di daerah lain. Ada beberapa yang ditangkap dengan dugaan penculikan anak. Sebagian di antaranya teryata bukan pelaku, namun orang gangguan jiwa atau gelandangan. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini