"Moda transportasi yang digunakan petani untuk mengangkut hasil panennya kerap memakai motor yang sudah dimodifikasi. Kami mengingatkan mereka untuk selalu melengkapi surat-surat kendaraan dan kelengkapan standar keselamatan berlalu lintas, kalau kita kumpulin terus beri pengarahan kan mengganggu waktu aktivitas mereka jadi kami yang datang ke sana dan memberikan kaos baru," ujar Aipda Ijang Purnama Bakti anggota Unit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Polres Cianjur kepada detikcom, sekira pukul 07.46 WIB, Rabu (22/3).
Usai memberikan pakaian baru, aksi kemudian berlanjut dengan membagi-bagikan buku tulis baru kepada anak-anak di Kampung Dangdeur, Desa Jamali Kecamatan Mande. Di tempat itu Polisi juga menyambangi pemilik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Syahdan Alamsyah |
Dihubungi terpisah, Kasatlantas Polres Cianjur AKP Erik Bangun Prakasa membenarkan aksi sosial dilakukan anggotanya sebagai bentuk rasa syukur operasi simpatik berjalan dengan baik. Selama operasi itu digalakan pihaknya mengeluarkan surat tilang sebanyak 2.678 dan surat teguran sebanyak 8.215.
"Operasi simpatik tahun ini Alhamdulillah berjalan dengan baik, tak hanya di jalanan anggota juga mendatangi sekolah-sekolah dan memberikan teguran kepada sekolah yang tidak mengingatkan siswanya untuk mematuhi aturan keselamatan berlalu lintas, untuk menutup giat simpatik kami menyasar kalangan petani, siswa SD yang kurang mampu dan warga yang butuh sentuhan aksi sosial," beber Erik. (ern/ern)












































Foto: Syahdan Alamsyah