Mendekati penghujung acara, Anton yang sebelumnya sempat memutar beberapa lagu dan berkaraoke bersama tamu yang hadir kemudian memutar lagu 'Ayah' sontak suasana ruangan yang awalnya ramai berubah menjadi haru.
"Ayo yang mau nangis-nangis aja, jangan ragu-ragu keluarkan saja (tangisannya) lagu ini mewakili kerinduan kita tentang sosok seorang ayah," tutur Anton melalui pengeras suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sama-sama mencintai sosok Ayah, bagi yang masih memiliki Ayah hormati lah dia karena berkat didikannya kita bisa seperti sekarang ini. Dan bagi Ayahnya yang sudah tiada mari kita doakan semoga diberi tempat yang indah disisi Allah Swt," lanjut Anton masih melalui pengeras suara.
Ditemui usai acara, Anton menyebut jika kondisi Intoleransi di wilayah hukum Polda Jabar mulai bisa dikurangi. Meski masih ada beberapa zona merah yang berkategori rawan intoleransi.
"Kalau Sukabumi saya rasa sudah baik, yang masih rawan itu Bogor, Tasik, Ciamis dan Bandung. Inilah makanya hari ini juga kami pihak kepolisian membentuk Warung Nusantara (WN) 88 yang akan menjadi mitra kepolisian dalam menampung tiap informasi dan harapan dari masyarakat," kata Anton didampingi Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur.
Dalam Ormas WN 88 Anton menjabat sebagai pembina, WN 88 sendiri dibentuk di seluruh Indonesia dan sudah mulai bergerak di beberapa wilayah termasuk salah satunya di Jawa Barat.
"WN 88 adalah warung aspirasinya masyarakat, kadang masyarakat ini kan kurang suka dengan yang formal-formal makanya WN 88 dibentuk untuk menjaga Keamanan Ketertiban Masyarakat dan sarana penyampaian keinginan masyarakat tentang Polri," tandasnya. (ern/ern)