Pak Kardi Tukang Sampah, Sosok Mengharukan di Keriuhan Dago Bandung

Pak Kardi Tukang Sampah, Sosok Mengharukan di Keriuhan Dago Bandung

Avitia Nurmatari - detikNews
Sabtu, 04 Mar 2017 20:26 WIB
Foto: Avitia Nurmatari/detikcom
Bandung - Selepas salat Subuh, Kardi memulai aktivitasnya sebagai pengangkut sampah. Dari gubuknya di lahan kosong di Pager Gunung, Kardi berjalan kaki menelusuri Jalan Dago untuk mengangkut sampah.

Karung demi karung sampah diangkut di punggungnya yang mulai rapuh. Peluhnya mengucur membasahi bajunya yang juga sudah basah terkena cairan sampah.

Detikcom menghampiri Kardi yang bolak balik mengangkut sampah dari factory outlet maupun kafe. Dia lalu menaruhnya di satu tempat untuk dibawa menggunakan roda besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pak Kardi Tukang Sampah, Sosok Mengharukan di Keriuhan Dago BandungFoto: Avitia Nurmatari/detikcom

Kardi sudah 10 tahun menjadi petugas pengangkut sampah. Ia bekerja untuk RW 9 Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Coblong. Setiap hari, Kardi mengangkut sampah di wilayah Dago.

"Saya ambil sampah mulai dari FO Jetset sampai belakang RS Borromeus. Biasanya selepas subuh saya berangkat. Tapi hari ini agak siang, saya baru sembuh sakit. Ketabrak mobil," ujar Kardi.

Pria berusia 65 tahun ini tinggal di sebuah gubuk di lahan kosong di Jalan Pager Gunung. Rumah sebenarnya di kawasan Ujungberung, namun Kardi memilih tinggal di gubuk untuk lebih dekat ke tempat kerja.

"Rumah di Ujungberung, saya tinggal di lahan kosong, bikin gubuk gitu. Daripada ngekos mahal, manfaatin saja yang ada," tutur Kardi.

Pak Kardi Tukang Sampah, Sosok Mengharukan di Keriuhan Dago BandungFoto: Avitia Nurmatari/detikcom

Menurut Kardi, kawasan Jalan Dago ini memang menghasilkan sampah yang cukup banyak. Apalagi di akhir pekan saat kafe dan factory outlet ramai dikunjungi. Tak heran setiap pagi berkarung-karung sampah dia angkut untuk dibuang.

"Iya ini dari kafe-kafe gitu kan banyak. Sampah basah, bau kalau lama dibiarkan. Kalau sampah rumahan mah enggak terlalu," tutur Kardi.

Meski diakui Kardi tidak mudah menjadi pengangkut sampah, Kardi menjalaninya dengan senang hati. Upah sebesar Rp 1,2 juta ia terima dengan ikhlas, untuk membiayai sekolah 2 anak kembarnya yang saat ini sekolah di bangku SMP.

"Kalau dibilang enggak cukup mah ya enggak. Untuk makan sehari-hari dan anak-anak sekolah. Tapi ya dijalani saja, saya senang karena di sini juga banyak yang baik-baik, suka ngasih uang sama saya. Rejeki mah dari mana saja yang penting kita bersyukur," ucapnya.

Pak Kardi Tukang Sampah, Sosok Mengharukan di Keriuhan Dago BandungFoto: Avitia Nurmatari/detikcom

Kardi kemudian berpamitan untuk kembali mengangkut sampah. Tanpa alas kaki, kaki Kardi melawan panasnya trotoar dan bolak balik mengangkut tempat sampah.

"Harapan saya mah jangan sembarangan buang sampah. Lebih baik ditumpuk di tempat sampah saja dikarungin, nanti saya yang angkut," tandasnya.



(avi/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads